Assalamualaikum wrwb,
Saya penasaran
dengan cerita teman saya yang mengatakan bahwa sebenarnya pada tanggal
25 desember diperingati untuk menyembah dewa matahari, pada hari itu
rakyat yunani kuno melakukan upacara
dengan pesta mabuk-mabukan dan melakukan ( maaf ) pesta seks. Untuk
membujuk rakyat yunani agar mau memeluk agama kristen, sang raja harus
tetap mengizinkan rakyatnya melakukan pesta pada tanggal 25 desember
seperti biasanya. singkat cerita dipilihlah tanggal 25 desember menjadi
hari natal umat kristen karena alasan tersebut. Terus terang saya masih
belum jelas tentang hal tersebut, karena itu saya mohon penjelasan
detailnya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Saya sangat
senang denagan cerita-cerita tentang sejarah kejayaan Islam. saya
tertarik denagan artikel mengenai suku indian yang telah memeluk agama
Islam, kira-kira dimana saya dapat mengetahui artikel atau buku tentang
hal itu, mohon petunjuknya. Terima kasih Pak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara Richi yang dirahmati Allah Swt, pertama kali yang ingin saya
tekankan jika perayaan 25 Desember itu berasal dari perayaan kaum pagan
Roma Kuno (Romana), bukan Yunani (Greek). Jerusalem dan sekitarnya di
masa sebelum dan setelah Nabi Isa a.s lahir berada di bawah kekuasaan
kerajaan Romawi.
Bangsa Romawi ketika itu memeluk agama pagan
dengan memuja dewa-dewi yang jumlahnya sangat banyak dan terkenal sangat
mengumbar kesenangan ragawi. Mereka menganggap raga yang sempurna,
kecantikan lahiriah, sangat penting dan kenikmatan ragawi merupakan
kenikmatan yang harus dikejar selama-lamanya. Sebab itu, lelaki Roma
sangat gandrung pada olahraga yang bisa membentuk kekuatan fisik,
memperbesar otot-otot badannya, dan juga merawat seluruh tubuhnya.
Sekarang, kebiasaan lelaki Roma ini diwarisi oleh apa yang disebut
sebagai Pria Metroseksual.
Sedangkan perempuan Roma, juga
sangat memelihara tubuhnya dan sisi sensualitasnya. Mereka akan sangat
bangga jika dikejar-kejar banyak pria. Bahkan bukan rahasia lagi jika
perempuan Roma saat itu belomba-lomba untuk dijadikan “piala bergilir”
para lelaki Roma. Tanggal 14 Februari selalu ditunggu-tunggu oleh mereka
untuk memuaskan hasrat rendahnya dengan menggelar pesta syahwat di
seluruh kota. Inilah yang sekarang dirayakan banyak orang sebagai Hari
Valentine, yang sesungguhnya berasal dari Hari Perayaan Perzinahan.
Keyakinan inti pagan Roma itu berasal dari dua sumber, yakni tradisi
Osirian Mesir kuno dan ilmu-ilmu sihir Babylonia. Keduanya bergabung dan
sekarang dikenal sebagai Kabbalah. Mereka memiliki hari-hari istimewa
yang dirayakan setiap tahun, termasuk tanggal 25 Desember yang dirayakan
sebagai Hari Kelahiran anak Dewa Matahari atau Sol Invictus. Sebagian
ahli menganggap istilah “Anak Dewa Matahari” itu dinisbatkan pula kepada
Namrudz, Raja Babylonia, yang mengejar-ngejar Nabi Ibrahim a.s.
Mereka percaya, anak Dewa Matahari ini lahir di hari Minggu. Sebab itu
mereka menamakan hari Mingu sebagai Sun Day, Hari Matahari. Mereka juga
beribadat di hari tersebut. Semua ini diadopsi kekristenan sampai
sekarang.
Hari Natal memiliki arti sebagai Hari Kelahiran.
Hanya Gereja Barat yang merayakan Natal pada tanggal 25 Desember,
sedangkan Gereja Timur tidak mengakui Natal pada 25 Desember tersebut.
Lucunya, di tahun 1994, Paus Yohanes Paulus II sendiri telah mengumumkan
kepada umatnya jika Yesus sebenarnya tidak dilahirkan pada 25 Desember.
Tanggal itu dipilih karena merupakan perayaan tengah-musim dingin kaum
pagan. Saat itu umat Katolik gempar, padahal banyak sejarawan telah
menyatakan jika 25 Desember tersebut sebenarnya merupakan tanggal
kelahiran banyak dewa pagan seperti Osiris, Attis, Tammuz, Adonis,
Dionisius, dan lain-lain.
Kisah yang sesungguhnya tentang hari
Natal bisa kita cari di internet, antaa lain tulisan yang dibuat oleh
Pastor Herbert W. Amstrong, sejarawan Kristen yang menentang banyak hal
tentang Natal pada tanggal 25 Desember. Yang banyak orang tidak
mengetahui, keseluruhan dasar bangunan kekristenan sekarang ini
sesungguhnya dibangun atas kerangka dasar ritus pembaharuan Osirian di
Mesir kuno. Beberapa di antaranya adalah:
Pertama, Yesus dianggap anak Allah, ini sama dengan keyakinan kultus Dionisius yang sudah ada berabad sebelum Yesus lahir.
Kedua, Yesus dilahirkan di kandang, ini sama seperti kisah Horus yang lahir di kuil-kandang Dewi Isis.
Ketiga, Yesus mengubah air menjadi anggur dalam perkawinan di Qana, ini sama seperti apa yang dilakukan Dionisius.
Keempat, Yesus membangkitkan orang dari kematian dan menyembuhkan si buta, ini sama seperti Dewa Aesculapius;
Kelima, Yesus diyakini bangkit dari kematian di makam batu, sama seperti Mithra.
Keenam, Yesus mengadakan perjamuan terakhir dengan roti dan anggur di
mana sampai sekarang ritual ini masih tetap berjalan di gereja-gereja,
padahal ritual roti dan anggur merupakan simbolisasi penting dalam
tradisi Osirian, dan juga hampir semua ritual pagan yang memuja Dewa
Yang Mati seperti halnya pemuja Dionisius dan Tammuz;
Ketujuh,
Yesus menyebut dirinya penggembala yang baik, ini meniru peran Tammuz,
yang berabad sebelumnya telah dikenal sebagai Dewa Penggembala;
Kedelapan, Istilah ‘The Christ’ pada awal kekristenan tertulis
‘Christos’, sering tertukar dengan kata lain dalam bahasa Yunani,
Chrestos, yang berarti baik hati atau lembut. Sejumlah manuskrip Injil
berbahasa Yunani dari masa awal malah menggunakan kata Chrestos di
tempat yang seharusnya ditulis dengan Christos. Orang-orang di masa itu
sudah lazim mengenal Chrestos sebagai salah satu julukan Isis. Sebuah
inskripsi di Delos bertuliskan Chreste Isis.
Kesembilan, dalam
Injil Yohanes 12: 24, Yesus mengatakan, “Seandainya biji gandum tidak
jatuh ke tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika dia mati
ia akan menghasilkan banyak buah”. Perumpamaan dan konsep ini jelas
berasal dari konsep ritual Osirian;
Kesepuluh, dalam Injil
Yohanes 14:2 Yesus mengatakan, “Di rumah bapakku banyak tempat tinggal.”
Ini benar-benar berasal dari Osiris dan dicopy-paste dari Book of the
Dead, Kitab Orang Mati Mesir Kuno yang dipercaya disimpan di kota
kematian, Hamunaptra. Ini baru sebagian contoh.
Simbol Salib
yang dipergunakan oleh kekristenan dahulu hingga sekarang (juga Katolik)
jelas-jelas merupakan simbol Osirian kuno. Bahkan Kristen Koptik di
Mesir mengambil simbol Ankh, salib Osiris dalam bentuk asli, sebagai
simbol gerakannya. Masih banyak lagi kesamaan konsep kekristenan dengan
agama-agama pagan Mesir Kuno, seperti dalam kebangkitan Yesus dari
kematiannya, sosok Maria Magdalena dan perannya bersama Yesus, ritus
pembaptisan oleh Yohanes, dan sebagainya.
Nah, sekarang
merupakan fakta jika dunia kekristenan telah menghegemoni kebudayaan
dunia, termasuk di Indonesia, diakui atau tidak. Sesungguhnya, yang
menghegemoni dunia saat ini adalah kebudayaan yang berangkat dari
keyakinan Kabbalah.
Mengenai suku Indian yang sudah masuk Islam
sebelum Colombus datang ke Amerika, silakan Googling saja dengan kata
“They Came Before Colombus”.
Wallahu’alam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar