Sebagian besar orang
menganggap Tsunami Aceh adalah bencana alam murni, sebagian kecil
lainnya melihat “out of the box” bahwa tsunami adalah hasil rekayasa
senjata thermonuklir Amerika yang diujicobakan. Salah satu dari mereka,
M.Dzikron AM, dosen Fak Teknik Unisba menjelaskan hipotesa tentang hal
ini,
1. NOAA, National Oceanic and
Atmospheric Administration, beberapa kali merubah data magnitudo dan
posisi episentrum gempa, serta kejanggalan tidak adanya peringatan pada
‘seismograf’ di Indonesia dan India. Secara sederhana, gempa selalu
dipicu oleh apa yang disebut frekuensi elektromagnetik pada 0,5 atau 12
Hertz, dan bukan merupakan sebuah proses yang terjadi secara mendadak
spt tsunami di Aceh.
2. Sebagian besar mayat yang
ditemukan terbujur kaku dengan kulit berwarna hitam pekat, kematian
akibat tenggelam tidak akan mengubah warna kulit sedemikian cepat dan
sedemikian hitam, sebaliknya mayat-mayat hitam juga nampak pasca
dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
3. Kapal-kapal perang Amerika
berdatangan dengan cepat dan bertahan di Aceh selama beberapa bulan
bukan sekedar memasukkan bantuan namun juga mengawasi wilayah laut agar
peneliti Indonesia tidak turun ke sana.
4. Ditemukan sampah nuklir 2 bulan
pasca tsunami di wilayah Somalia yang kemudian diungkap UNEP, yang
diduga berasal dari Samudera Hindia.
Penjelasan
Jenis senjata HAARP yang digunakan
diperkirakan disebut Warhead Thermonuklir W-53 dengan kekuatan 9
megaton ternyata dapat dengan mudah ditempatkan dalam wadah yang mirip
diving chamber (alat selam dalam) yang biasanya digunakan dalam
eksploitasi minyak. Wadah ini sekaligus melindunginya dari tekanan
sebesar 10.000 pon per inchi persegi di dasar palung laut dalam. Bobot
total dengan wadahnya kurang dari lima ton, sehingga dapat dijatuhkan
dari buritan kapal suplai anjungan pengeboran minyak lepas pantai.
Metode teknologinya disebut SCALAR, yang menggunakan gelombang
elektromagnetik untuk memanipulasi kekuatan alam.
Teknologi perusak berbasis gelombang
elektromagnetik pertama kali dikenalkan saintis Rusia Nikola Tesla
Saintis ini menjadikan bencana gempa di berbagai negara pada 1937
sebagai sampel penelitian. Selanjutnya, Tesla melakukan penelitian
mengenai penciptaan alat yang mampu memunculkan gelombang frekuensi
tinggi yang bisa memicu badai dan gempa tektonik. Setelah melalui
berbagai penyempurnaan, alat itu mampu mengalahkan kekuatan Nuklir.
Belakangan senjata pemusnah massal itu dikenal sebagai elektromangnetik
SCALAR. Anehnya, rancangan Tesla ini kemudian hilang tak berbekas
setelah ia meninggal dan muncul kembali dalam program HAARP, padahal
ketika pertama kali ditawarkan kepada Pentagon, rancangan Tesla ini
ditolak mentah-mentah.
Menurut Bertell, AS sudah melakukan
uji coba sejak puluhan tahun lalu. Negeri Paman Sam menggunakan Barium
dan Lithium yang “dikirim” ke lapisan ozon dengan bantuan gelombang
elektromagnetik ke langit negara-negara asia. Teori Bertell didukung
Michel Chossudovsky yang berprofesi sebagai analis persenjataan global.
Chossudovsky menuduh Pentagon sudah lama membuat senjata untuk
memanipulasi cuaca. April 1997, menurut Menhan William Cohen, AS
terpaksa menghadapi serangan senjata perubah cuaca dengan senjata
sejenis. Demikian juga dengan penggunaan gelombang elektromagnetik
pemicu gempa dan tsunami.
Apa yang dijelaskan Bartell dan
Chossudovsky sebenarnya berada di luar nalar logika kita, sehingga kita
lebih percaya bahwa sebuah tsunami terlalu musykil dibuat dan
dirancang oleh manusia. Namun bila kita memikirkan isu apa yang saat
ini digadang-gadang oleh Amerika dan sekutunya, khususnya mereka yang
terlibat dalam manipulasi Pemanasan Global, maka senjata HAARP bukan
lagi cerita fantasy Hollywood, seperti orang-orang di seluruh dunia
yang sebelumnya tidak pernah percaya pada Bom Atom yang dijatuhkan
Enola Gay ternyata hasil rekayasa teknologi nuklir yang pada masa itu
dianggap begitu canggih.
Seperti kita ketahui HAARP (High
Altitude Atmospheric Research Project) adalah senjata yang didisain
untuk menciptakan bencana alam seperti gempa, badai dan tsunami. HAARP
memiliki alasan sendiri untuk dijadikan sebagai kekuatan baru dalam isu
pemanasan global, seperti dalam project teranyar mereka yang
menggunakan ELF (Extremely Low Frequency) untuk menembus lapisan tanah
dan es kemudian menghancurkan/melelehkan lempeng artik, melubangi ozon
seperti yg sdh dijelaskan, membuat gempa spt di Haiti, China dan Korea,
serta menciptakan ‘hurricane‘.
.
Simbol triple-six 666, One-Eye & Laut Terbelah ada di Museum Tsunami Aceh. *Makna dari simbol 666, One-Eye (Mata Satu) & Belitan Ular, … silahkan lihat sendiri!
Simbol Yahudi ada di Hotel Hermes Palace Banda Aceh…
Pernahkah kita mempertanyakan hal
ini? Kalau belum silahkan pertanyakan segera! Atau pernahkah anda
memperhatikan simbol-simbol bangunan, baju, topi, tas, film-film yang
beredar ataupun bentuk bangunan-bangunan di Aceh, seperti hotel-hotel?
Kalau belum, coba perhatikan. Dan… apa yang telah anda dapatkan?
.
Ternyata begitu banyak simbol-simbol
ataupun gambar-gambar benda-benda diatas yang membentuk simbol-simbol
Yahudi. Sebut saja logo Bintang David dan Mata Horus atau The All
Seeing Eye. Sekurang-kurangnya ada dua gedung yang memakai simbol ini,
yakni, Hermes Palace’s Hotel dan Aceh Eye Center. Dan pada produk
pakaian yang beredar di Aceh antara lain pada produk ProShop, baik
logonya yang bergambar kepala Setan (yang biasanya dijadikan simbol
musik rock metal) maupun gambar-gambar grafisnya yang ada pada
t-shirtnya maupun topinya. Gambar-gambar tengkorak organisasi ekslusif
Kabbalah di Universitas Yale, Skull n Bones dengan sangat mudah kita
dapatkan menempel di baju maupun tas kawula muda Aceh. Belum lagi
simbol-simbol LSM-LSM ataupun NGO-NGO asing yang pernah membantu proses
rehab-rekon pasca musibah internasional tsunami di Aceh tahun 2004
lalu
.
Bahkan ada mesjid yang
mendirikan tiang-tiang bendera maupun menara-menara di depannya.
Meskipun pemasangannya agak miring ke kiri. Lantas untuk apa
tiang-tiang ini? Untuk memasang bendera-kah? Tapi kalau kita
perhatikan, tiang-tiang bendera ini jarang dipakai bahkan tak pernah.
Seperti yang penulis lihat di kampung halaman penulis. Seperti yang
penulis ketahui, simbol pendirian tiang-tiang maupun menara di
tengah-tengah atau di depan sebuah bangunan yang diagungkan
(dihormati/dibanggakan) adalah kepercayaan Paganisme (penyembahan
terhadap dewa-dewi). Amerika Serikat (AS) dan Vatikan contohnya. AS
mendirikan Monumen Washington tepat di depan Gedung Putih, gedung
pemerintahan AS atau disebut juga “Oval Office.” Sedangkan di Vatikan
tepat di depan Gedung Khatolik Roma itu sendiri. Tiang maupun menara ini
adalah pencitraan terhadap Phalus atau Obelisk, yang tak lain tak
bukan adalah kelamin (maaf) pria, yang juga begitu diagungkan oleh
ajaran ini
.
Untuk logo pada simbol-simbol
LSM-LSM ataupun NGO-NGO asing bisa kita lihat pertamakali pada logo Uni
Eropa, yakni lingkaran bintang pada organisasi tersebut yang
sebenarnya adalah simbol cincin Saturnus, yakni dewa yang mereka
agungkan. Pemasangan cincin ataupun tukar cincin pada prosesi
pernikahan maupun pertunangan yang tak tertutup kemungkinan dilakukan
di Aceh ini juga mengagungkan Saturnus. Lalu, logo UNDP. Perhatikan
logo PBB di atas tulisan UNDP. Jika kita perhatikan ada 33 seksi pada
bagian dalam logo PBB. 33 sendiri adalah angka yang paling disukai oleh
organisasi Kabbalah, semacam Freemasonry. Logo Aceh Peace Resource
Center (APRC) juga bersimbol cincin Saturnus
.
Seorang teman pernah
mengatakan apalah arti sebuah simbol sehingga harus kita, umat Islam,
harus mempermasalahkannya. Menurutnya masih banyak hal lain yang mesti
dikaji. Dari buku “54 Cara Hancurkan Israel” dijelaskan kalau ternyata
peran simbol-simbol Zionis Israel ini juga penting bagi kelangsungan
hidup negeri penjajah itu. Karena ini adalah salah satu bagian dari
alat propaganda mereka. Singkatnya, dengan memakai simbol-simbol Zionis
Israel tersebut baik pada tas, topi, pakaian, dan lain sebagainya,
maka, kita secara tidak langsung telah mendukung eksistensi negara
teroris itu di Palestina dan juga secara tidak langsung kita, umat
Islam, telah menyiratkan rasa bangga memakai simbol-simbol negara
teroris pembunuh bayi-bayi Palestina tersebut
.
Apalagi selanjutnya?
Organisasi charitas Zionis Yahudi seperti Lion Club dan Rotary Club juga
pernah “bergentayangan” di bumi Aceh. Dari beberapa literatur
disebutkan bahwa kedua organisasi ini adalah milik Freemasonry
.
Menurut almarhum ZA Maulani,
yang sempat menjabat Kabakin Intelijen Indonesia ini, Rotary Club
merupakan organisasi charitas ekslusif. “Disebut eksklusif, karena
charter Rotary Club secara eksplisit membatasi jumlah anggotanya sesuai
dengan jumlah bidang bisnis dan profesi yang ada pada masyarakat
setempat. Rotary Club mengadakan konvensi tahunan yang laporan anualnya
menjadi bahan masukan untuk bahan pengembangan strategi bagi gerakan
Freemasonry Internasional.” Tentu saja pernyataan ini bisa dijadikan
landasan persamaan terhadap kegiatan Lion Club. Jika masih belum
percaya silahkan baca buku karangan Muhammad Fahim Amin berjudul
“Rahasia Gerakan Freemasonry dan Rotary Club,” yang diterbitkan oleh
Pustaka Al-Kautsar
.
Untuk film yang beredar di
Aceh pun banyak yang memakai simbol-simbol Pagan ini di dalam filmya.
Utamanya film-film kartun yang beredar di kios-kios VCD di Aceh. Lihat
saja film kartun Death Note, yang bercerita tentang ambisi Light Yagami
yang ingin menjadi the god of the new world (tuhan dari dunia baru),
sebuah keinginan yang ingin dicapai oleh Bush dan konco-konconya yang
kini dilanjutkan oleh Obama dan organisasi Pagan-Kabbalah seperti
Freemason, Illuminati maupun Zionisme. Kemudian, film kartun Ragnarok:
The Animation. Film kartun produksi Jepang ini juga sarat memakai
istilah-istilah ajaran Pagan-Kabbalah yang kini sudah bersemi baik di
AS maupun Eropa juga Asia. Simbol dewa Horus bisa kita perhatikan pada
brosnya salah satu karakter kartun ini bernama Yuufa
.
Film-film produksi Disney’s
juga memakai simbol-simbol ajaran penyembah Lucifer ini pada setiap
filmnya. Seperti diketahui, Disney’s sendiri adalah milik
Zionis-Yahudi, yakni gembong para pengusung ideologi Pagan-Kabbalah.
Walt Disney sendiri yakni pendiri Walt Disney’s Company adalah seorang
Freemason derajat 33. Film-film produksi Disney’s ini sangat berbahaya
di tonton oleh anak-anak karena mengajak mereka menyelesaikan setiap
persoalan dengan sihir
.
Salah satu majalah yang
dikeluarkan oleh Disney’s adalah Witch Magazine. Majalah remaja yang
mempunyai oplah yang cukup besar ini sekurang-kurangnya telah
diterjemahkan ke dalam 20 bahasa. Untuk mengelabui pembacanya, Disney’s
memberikan titik pada setiap hurufnya menjadi W.i.t.c.h. dan di setiap
titiknya dimasukkan lima simbol Zionis-Yahudi, yakni Mata Horus,
Segitiga Illuminati, Circle with a Dot (Lingkaran dengan titik
ditengahnya, yakni melambangkan wanita), lalu simbol zodiak Pisces dan
satunya lagi masih membingungkan penulis. Dan salah satu karakternya
diceritakan berumur 13 tahun (sebuah angka yang menunjukkan ketigabelas
suku bangsa Yahudi)
.
Simbol-simbol seperti ini juga
muncul di drama anak—kalau tak salah penulis—di produksi oleh BBC,
berjudul Teletubbies, yang juga sempat beredar di Aceh dalam bentuk
VCD. Pada awal filmnya, coba perhatikan, pasti selalu diawali oleh
terbitnya matahari berwajah bayi manusia. Matahari berwajah manusia ini
adalah simbol Dewa Matahari bernama Ra, yang perayaan penyembahannya
diadakan setiap tanggal 25 Januari. Setiap tokohnya sendiri juga
memakai simbol-simbol ajaran pagan Yahudi ini diatas setiap kepala
mereka. Sebut saja Tinki Winki yang memakai simbol piramida Illuminati
yang terbalik, Dipsi memakai simbol kejantanan, yakni Phalus, Lala
memakai simbol ikan Pisces dan Po memakai simbol kewanitaan, yakni
Circle with a Dot. Logo Teletubbies adalah Mata Horus, yakni mata satu,
matanya Lucifer (Dajjal) dan tulisan T-E-L-E-T-U-B-B-I-E-S sendiri
berjumlah sebelas, salah satu angka favorit Kabbalah. Jika 11 dikali 2
maka akan diperoleh angka 22 dan jika dikali 3 akan diperoleh angka 33.
Lagi-lagi angka favorit mereka! Jika kita jeli, maka simbol-simbol dan
angka ajaran pagan Yahudi ini begitu banyak bertebaran di Bumi Seramoe
Mekkah ini
.
Meskipun di Aceh Majalah
W.i.t.c.h. ini belum terbit, tapi ada satu produk majalah Disney’s yang
terbit di Aceh yakni Album Donal Bebek yang diterbitkan oleh
Kompas-Gramedia. Di album ini, ada satu kisah tentang seorang penyihir
tua bernama Madam Mikmak yang selalu dapat menyelesaikan setiap
persoalan lingkungannya dengan sihir. Selain itu ada lagi satu karakter
lainnya yang selalu disandingkan dengan Paman Gober. Yaitu Mimi Hitam.
Dalam salah satu kisahnya, demi menghilangkan kutukan sial dari sebuah
batu rubi, Donal mengontak Mimi Hitam untuk menghilangkan kutukan
tersebut. Mimi Hitam sendiri adalah seorang dukun yang ingin memiliki
koin keberuntungan milik Paman Gober
.
Perilaku ini lazim terjadi pada
sebahagian masyarakat Indonesia yang percaya mitos dan pergi ke dukun
untuk minta pertolongan keselamatan. Ini sungguh merusak aqidah!
Semoga saja masyarakat Aceh menyadari bahaya perusakan aqidah oleh
Yahudi tersebut. Bagi yang ingin tahu lebih jelas lagi silahkan baca
tulisan berjudul “Mickey Mouse Leading Kids to Hell” di situs
Illuminati-news.com atau baca artikel berjudul “The Skill of Lying, the
Art of Deceid: the Disney Bloodline” di situs Theforbiddenknowledge.com
.
Kehadiran Yahudi di Aceh di
mulai ketika kapal Vereenigde Oostindsche Company (VOC) merapat di
dermaga Aceh. Setidaknya inilah sedikit keterangan yang bisa dijadikan
patokan terhadap kehadiran mereka di Aceh. (Sebagai catatan, Indonesia
memiliki untaian pulau kurang lebih dari 13000 pulau dan Indonesia
memiliki 33 propinsi. Di dalam ajaran Pagan Yahudi, Kabbalah sendiri,
angka 13 dan 33 memiliki arti yang sangat spesial).
Setelah
menjejaki kakinya di Aceh, orang-orang Yahudi ini pun mulai mendirikan
sebuah Lodge (Loji) Freemasonry bernama Loji Prins Frederick yang kini
menjadi sebuah sekolah menengah atas SMAN 1 Banda Aceh. Menurut Dr Th
Steven (1994), gedung loji Vritmeselarij itu telah digunakan sejak
tahun 1878. Selain bukti kedatangan VOC di atas, bukti lain yang juga
dapat menguatkan penelusuran ini adalah perkataan orangtua Aceh dulu,
“Otakmu seperti Yahudi.” Bukti lainnya adalah adanya batu nisan yang
ditulis dengan bahasa Ibrani dan gambar Bintang David, seperti simbol
bendera Israel di batu nisan tersebut. Tabloid Kontras pernah dalam
sebuah kesempatan menelusuri isu ini. Menurut informasi dari tabloid
tersebut, lokasi batu nisan di atas dapat dilihat di dalam komplek
pemakaman Belanda, Kerkouf
.
Lantas adakah kota di Kutaraja
ini yang dijadikan basis mereka? Untuk saat ini penulis masih belum
banyak menemukan bukti mengenai hal itu. Tapi, ada satu daerah yang
sempat dijadikan oleh orang Belanda sebagai perkebunannya. Daerah itu
adalah Blower. Dahulu, masyarakat Aceh mengenalnya dengan nama
Bulchover, yaitu nama pemilik perkebunan ini yang tak lain tak bukan
adalah seorang berkebangsaan Belanda. Dan tak tertutup kemungkinan
kalau Bulchover ini adalah beragama Yahudi. Lambat laun nama ini
berubah menjadi Blower. Pemaparan lengkap tentang asal mula kota Blower
ini silahkan baca di Tabloid Kontras bertema “Jejak Yahudi di Aceh.”
Selain bukti-bukti di atas, adakah bukti-bukti lain?
.
Kantor Berita Antara pada
tanggal 12 September 2007 lalu sempat menurunkan laporan tentang niat
seorang pengusaha Yahudi bernama George Soros yang ingin berinvestasi
di Aceh dengan menggarap 20000 hektar perkebunan kelapa sawit.
Informasi ini sendiri berasal dari Gubernur Irwandi Yusuf yang saat itu
berada di New York, Amerika Serikat (AS). Berita ini langsung
ditanggapi oleh media massa di Aceh maupun Nasional. Namun, entah
karena banyaknya penolakan dari masyarakat Indonesia, pialang Yahudi
yang sempat membuat perekonomian negara-negara Asia Tenggara (termasuk
Indonesia) ini menjadi morat-marit tertimpa krisis finansial pada 1997
inipun akhirnya membatalkan niatnya tersebut
.
Di dalam pemerintahan Gubernur
Irwandi Yusuf sendiri hadir orang Asing yang menjadi penasehatnya.
Sebut saja LeRoy Hollenbeck. Pria asal Amerika Serikat (AS) ini telah
lama hadir di dalam Pemerintahan Aceh, semenjak Pj Gubernur Azwar Abu
Bakar. LeRoy awalnya bekerja di BRR NAD-Nias kemudian diperbantukan di
Pemda Aceh (Modus Aceh, Februari 2008). Masih menurut sumber yang sama,
LeRoy juga diduga agen intelijen AS, CIA (Central Intelijen Agency)
untuk Aceh. Selain LeRoy, tercatat ada tiga lainnya yang bersama
Gubernur Irwandi. Seperti Reenata Korber (warga Austria), William
Ozkaptan yang bertindak sebagai Koordinator Badan Narasumber Damai Aceh
atau Aceh Peace Resource Center (APRC). Ia juga warga AS. Yang membuat
aneh adalah hadirnya seorang pria asal Australia bernama Dr Damien
Kingsbury. Track record-nya jelas, dosen senior pada Deakin University
ini juga ikut terlibat dalam memerdekakan Timor Timur (kini Timor
Leste) dari Indonesia pada 1999, silam. Ia pun sempat dideportasi oleh
pihak imigrasi lantaran masuk ke Aceh lewat jalur ilegal pada November
2007 lalu. Melihat track record-nya dalam memerdekakan Timor Timur,
bisa jadi ia punya misi pertolongan yang sama terhadap Aceh
.
Tanggal 27 Maret 2008, Tabloid
Intelijen menurunkan sebuah laporannya tentang sebuah operasi
intelijen internasional bernama Hawk Eye. Hubungannya dengan Aceh
adalah operasi ini bakal digelar disini yang berbasis di Pulau Weh,
Sabang. Digunakannya Sabang sebagai basis mereka antara lain, karena
Sabang memiliki pelabuhan yang akan digunakan sebagai Pelabuhan Bebas.
Operasi ini sendiri dikabarkan bakal melibatkan Badan Intelijen Israel
Mossad, CIA, M11, dan Scotland Yard. Salinan agak lengkap tentang
mengapa operasi ini harus dilakukan di Sabang adalah sebagai berikut:
“…Mereka mengincar Pelabuhan Sabang karena Pemerintah Filipina menutup
pangkalan militer AS, Clark and Subic. Ditambah lagi semakin
meningkatnya perdagangan di Pelabuhan Benghazi, Libya. Oleh pihak Rusia,
pelabuhan ini dipakai sebagai tempat menyuplai persenjataan ke
beberapa negara di Timur Tengah. Dalam kondisi ini, Hawk Eye berada di
Bhosporus, Turki. Posisi ini sangat timpang karena kontrol komando yang
sangat panjang antara Washington-Brussel-Colon-Sisilia-Diego
Garcia-Leghorn, Irlandia. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat tinggi,
karena membutuhkan teknologi satelit dengan menggunakan metode digital
pada jaringan yang sangat panjang dan lebar.”
.
Terlebih lagi, lanjut
Intelijen, operasional rutin armada tanpa pangkalan yang permanen
membutuhkan biaya yang sangat tinggi dan penuh resiko. “CIA, Mossad,
M11, dan Scotland Yard berusaha merancang titik-titik Hawk Eye pada
gerbang lintasan antarbenua. Pihak CIA dan kawan-kawan menaruh harapan
pada Perancis di Terusan Suez, tapi alternatif ini membutuhkan biaya
yang cukup tinggi. Mereka pun berupaya membuka titik pos di Sasebo,
tapi terhalang Vladivostok dan Shakalin milik Rusia. Di Pos Diego
Garcia mereka juga terhalang oleh Teluk Andaman dan Nikobar. Maka harus
ada titik lain pada gerbang Samudera Hindia dan Selat Malaka sebagai
tempat lalu lintas ekonomi AS dan Eropa. Tidak ada alternatif lain
kecuali menjadikan Pelabuhan Sabang sebagai jaringan Hawk Eye,” tutup
tabloid yang kini telah menjadi majalah ini menyudahi penelusurannya
Hermes Palace�s Hotel Aceh
Peringatan Tragedi 911 – Membentuk Format All Seeing Eye
NWO Illuminated symbolism
Bahkan ada mesjid yang mendirikan
tiang-tiang bendera maupun menara-menara di depannya. Meskipun
pemasangannya agak miring ke kiri. Lantas untuk apa tiang-tiang ini?
Untuk memasang bendera-kah? Tapi kalau kita perhatikan, tiang-tiang
bendera ini jarang dipakai bahkan tak pernah. Seperti yang penulis
lihat di kampung halaman penulis. Seperti yang penulis ketahui, simbol
pendirian tiang-tiang maupun menara di tengah-tengah atau di depan
sebuah bangunan yang diagungkan (dihormati/dibanggakan) adalah
kepercayaan Paganisme (penyembahan terhadap dewa-dewi). Amerika Serikat
(AS) dan Vatikan contohnya. AS mendirikan Monumen Washington tepat di
depan Gedung Putih, gedung pemerintahan AS atau disebut juga �Oval Office �
Sedangkan di Vatikan tepat di depan Gedung Khatolik Roma itu sendiri. Tiang maupun menara ini adalah pencitraan terhadap Phalus ; link atau Obelisk , yang tak lain tak bukan adalah kelamin (maaf) pria, yang juga begitu diagungkan oleh ajaran ini.
Untuk logo pada simbol-simbol LSM-LSM ataupun NGO-NGO asing bisa kita lihat pertamakali pada logo Uni Eropa
, yakni lingkaran bintang pada organisasi tersebut yang sebenarnya
adalah simbol cincin Saturnus, yakni dewa yang mereka agungkan.
Pemasangan cincin ataupun tukar cincin pada prosesi pernikahan maupun
pertunangan yang tak tertutup kemungkinan dilakukan di Aceh ini juga
mengagungkan Saturnus.
Lalu, logo UNDP . Perhatikan logo PBB
di atas tulisan UNDP. Jika kita perhatikan ada 33 seksi pada bagian
dalam logo PBB. 33 sendiri adalah angka yang paling disukai oleh
organisasi Kabbalah, semacam Freemasonry. Logo Aceh Peace Resource
Center (APRC ) juga bersimbol cincin Saturnus.
.
.
Mungkin ini berita lama tapi saya
tertarik untuk mengulasnya lagi mengingat banyaknya kerusuhan yang
melanda negera2 islam di dunia. Misteri rahasia tsunami di Aceh.
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi
Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan
sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan
tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut .
.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan
kepada Wawasan, usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di
kantor pengacara Taufik SH di Solo. “Melalui pendapat dan analisa yang
dikemukakan pakar nuklir independen asal Australia Joe Vialls, saya
sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika dengan dua kapal perangnya
satu diantaranya bernama USS Abraham Lincoln, berada di balik tragedi
itu,” katanya
.
Menurut Eggi, sebelum terjadi
bencana itu, Amerika telah mengeluarkan travel warning kepada warganya
agar tidak berkunjung ke Indonesia. Sementara masuknya kapal induk
asing, cukup mengundang pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh
pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta tahu benar akan keberadaan
kapal asing di perairan kita
.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN
selama ini memberitakan bahwa pusat gempa terjadi di dekat pulau We.
Sementara yang terjadi sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan
gempa hanya 5,4 skala richter. Namun yang terjadi adalah sebuah
gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya,
perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari bencana itu. Sehingga
ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang diarahkan ke sana,”
paparnya
.
Usai kejadian itu, lanjut dia,
tentara AS di kapal induk USS Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600
personil langsung diterjunkan. Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi
Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai penanggulangan bencana sama sekali
tak diturunkan. Sementara India, Srilanka dan Thailand menolak
kehadiran tentara asing itu. Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan,
bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat gelombang tsunami. Akan tetapi
sebuah bom helium yang bersifat halus namun mematikan
.
“Kami menduga India memang sudah
tahu akan adanya bencana itu. Karena negara itu justru punya pencatat
gempa, yang bisa membedakan mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan.
Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah
terdeteksi dulu.”
.
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu
benar senjata termonuklir yang diledakkan di bawah laut akan
menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika tsunami, ketinggian
gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang terjadi di Aceh.
“Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak berdampak membakar
korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga orang anak nelayan
Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
.
Disinggung rencana besar apa di
balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin menjadikan pangkalan militernya di
Aceh. Hal itu dikuatkan dengan ditolaknya percepatan militer itu untuk
segera mengakhiri bantuannya di sana. Aceh juga akan dijadikan
jaringan pasar bebas perdagangan AS. “Dalam kontek ini, SBY lemah,
intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,” jelasnya
Flashback : Konspirasi Jahat Dalang Tsunami Aceh 2004
Afghanistan dan Iraq sudah binasa,
para bankir Wall Street semuanya putus asa mencari-cari cara untuk
mengendalikan dunia kita ini, secara tiba-tiba dengan mudahnya Parit
Sumatra meledak. Trick or Treat? “Bahkan yang lainnya terlibat
menyerang dalam bentuk eco-type of terrorism, mereka dapat merubah
iklim, membuat gempa bumi atau meledakkan gunung berapi dari jarak
jauh, dengan menggunakan senjata gelombang elektomagnetik” Menteri
Pertahanan Amerika, William S. Cohen, April 1997 Big surprise!
Kemungkinan Cohen sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa sebuah
senjata nuklir dapat mendorong terjadinya apa yang dia sebutnya sebagai
“gelombang elektromagnetik”.
|
|
|
USS Abraham Lincoln CVN72 |
Real Blast Epicenter in Sumatran Trench |
Mosque near Ground Zero, Aceh |
|
Walaupun kecenderungan alami
manusia dikejutkan kedalam kesunyian karena banyaknya orang yang mati
dan luka-luka di Asia pada tanggal 26 Desember 2004, meskipun juga
sedikit merasa takut karena kehilangan kepercayaan pribadi karena
besarnya tingkat kejahatan yang baru saja terjadi, terdapat banyak
bukti-bukti kejanggalan yang dapat dibuktikan mengenai ceritera resmi
Tsunami yang dibuat Amerika, sekarang harus dicatat walaupun secara
sederhana, atau untuk selamanya akan hilang ditelan waktu, |
|
Adalah tidak diragukan lagi bahwa
sebuah gelombang raksasa (Tsunami) telah menerjang sepanjang Asia
Selatan dan Asia Tenggara serta kekuatannya masih cukup untuk
meneruskan bergerak ke sepanjang Lautan India ke Afrika, membunuh dan
melukai ratusan orang lainnya lagi. Jadi hanya sebuah pertanyaan yang
harus kita ajukan,”apakah Tsunami ini terjadi secara alami atau bencana
yang dibuat manusia?”. Sebuah kejadian alam yang cukup mengerikan,
akan tetapi jika Tsunami merupakan perbuatan tangan-tangan jahil
manusia, maka kita tidak perlu bertanya lagi hanya menunjuk kepada
satu-satunya penjahat perang terbesar dalam sejarah dunia. |
|
Untuk membuat semua ketidak beresan
menjadi masuk akal, kita harus memulainya dari permulaan sekali, dan
kemudian mengikuti arah kejadian-kejadiannya sebagaimana yang mereka
ungkapkan, terutama sekali kejadian-kejadian disekitar daerah
sekeliling pusat gempa bumi Tsunami yang sebenarnya, karena episenter
yang disampaikan dengan tanpa belas kasihan oleh the New York Times dan
CNN, sangat berbeda dari lokasi sebenarnya. |
|
Pada tengah hari waktu Asutralia
Saya mencatat dengan sebenarnya yang terjadi mengenai magnitude dan
posisi yang dicatat oleh Kantor Pencatatan Gempa Jakarta, Indonesia.
Sebuah gempa bumi berukuran 6.4 skala Richter telah menghantam wilayah
utara Indonesia, yaitu Pulau Sumatera. Kantor Pencatatan Gempa Jakarta
dengan teliti mencatat pusat gempa bumi yang terjadi pada waktu itu
yang lokasinya pada 155 mil di selatan barat daya Provinsi Aceh. |
|
Posisinya kira-kira berada 250 mil
selatan pada posisi yang kemudian dipilih oleh the American NOAA, yang
memetakan pusat gempa di barat laut Aceh, dan yang pada mulanya diklaim
terbaca sebesar 8.0. Richter. Cilakanya, walaupun kekuatan gempa
tersebut tidak cukup untuk menutupi kerusakan yang diakibatkan kejadian
yang luar biasa, jadi NOAA secara terus-menerus memperbaharui
membacanya menjadi 8.5, kemudian menjadi 8.9, dan akhirnya 9.0 –
setidaknya untuk waktu itu. |
|
Jadi, kejanggalan pertama yang
disuguhkan oleh pejabat-pejabat Amerika di NOAA, tiba-tiba ditemukan
sesuatu yang baru yang ‘fleksibel’ titik tertinggi gempa bumi untuk
kejadian tersebut, yang lebih besar daripada Jakarta, ketika kantor di
Jakarta menentukan lokasi yang lebih dekat pada hampir point-blank
range. Percayalah ketika Saya menceriterakan kepada Anda bahwa tidak
ada sesuatu seperti ‘fleksibel’ yang baru ‘titik tertinggi yang diklaim
NOAA. Titik pertama tertinggi gempa bumi yang dicatat adalah hanya
titik tertinggi yang sebenarnya, kecuali tentu saja Anda sendiri
kemudian menambahkan menggambar beberapa titik tertinggi lainnya, untuk
menyesuaikan dengan agenda yang diusahakan. Tentu saja hanya terdapat
satu titik pusat gempa yang telah dicatat secara dengan benar oleh
lusinan seismograph, baik di Indonesia maupun di India. |
Untuk menyederhanakan masalah bagi
pembaca non-teknis, sebuah gempa bumi selalu dipicu oleh sebuah getaran
frekuensi elektromagnetik berkisar antara 0.5 sampai 12 Hertz , tetapi
bukan kejadian yang mendadak, karena getaran frekuensi harus tepat.
Dengan demikian getaran yang sebenarnya mendekat, garis patah mulai
bergetar seperti seutas tali yang tegang, kemudian mengirimkan
peringatan kepada seismograph dalam bentuk peningkatan yang mantap
berupa garis lintang gelombang yang menyapu. |
|
Jika semua yang Anda dapat adalah
sebuah cluster dari “P” tekanan gelombang, kemudian Anda hampir pasti
melihat ledakan di bawah tanah atau di bawah permukaan laut. Bahkan ini
sebenarnya hanya merupakan sinyal yang banyak dari seismik yang
didapat oleh Indonesia dan India, dan mereka memperhatikannya dengan
rasa keingin tahuannya karena serupa dengan yang dihasilkan oleh
ledakan besar senjata nuklir bawah tanah di Nevada beberapa tahun lalu. |
|
Pemerintah India mengetahui
sepenuhnya dengan baik bahwa itu bukan sebuah gempa bumi “normal”. Pada
tanggal 27 Desember, India menolak untuk bergabung dengan rencana
eksklusif ‘club of four’ George Bush, yang akan secara efektif menarik
kekuatan nuklir Asia ini keluar dari koalisi barunya dengan Russia,
China dan Brazil. Pada tanggal 28 Desember Pemerintah India dengan
sopannya memperingatkan militer Amerika untuk tetap tidak memasuki
wilayah kedaulatannya, dan pada tanggal 29 Desember Editorial India
Daily secara umum mempertanyakan sifat dasar kejadian tersebut: |
|
“Apakah ini sebuah pameran kekuatan oleh sebuah negara untuk memperlihatkan malapetaka apa yang biasa diciptakan di wilayah ini? |
|
“Dengan tingkat kerusakan yang ada
dan sebagai fakta bahwa India merupakan kekuatan regional di Asia
Tenggara, Angkatan Laut India bertanggungjawab untuk melakukan
penyelidikan dan memberitahukan hasilnya ke seluruh dunia, apa yang
telah mereka temukan .” |
|
Kita akan kembali nanti kepada
gambaran tugas yang relatif sederhana yaitu berupa pengiriman sebuah
senjatatermonuklir berkekuatan multi-megaton ke dalam Parit laut
Sumatra, kemudian meledakkannya dengan akibat-akibat yang mengagumkan,
tetapi sekarang ini kita perlu untuk kembali ke tugas awal yaitu
mengikuti jalankejadian dan ketidakberesan yang tak dapat difahami.
Pertama kita harus melakukan perjalanan ke selatanjauh ke gurun di
pulau Australia yang sekarang ini dikuasai oleh seorang penjilat Wall
Street dikenal sebagaiLittle Johnny Howard. Walau membuat kejengkelan
yang amat kuat kepada “warganegara” Australia, LittleJohnny Howard
tidak pernah melangkah ke luar Australia kecuali dia menerima instruksi
yang tegas dariseorang penjaganya di New York. Ingatlah kenyataan ini,
karena benar-benar penting dalam kaitan dengan apa yang Australia
lakukan berikutnya. |
|
Pada pagi hari tanggal 27 Desember,
media Australia (yang dimiliki New York) memberitakan dengan
sangatjelas bahwa negara yang paling buruk terkena Tsunami adalah Sri
Lanka, sebuah negara pulau di ujung selatanIndia, seperti Australia,
Sri Lanka juga negara anggota Persemakmuran Inggris. Karena itu, Tim
Costello,kepala salah satu lembaga derma paling besar di Australia,
segera membuat rencana untuk terbang ke wilayah yangterkena musibah dan
mengkaji mengenai bantuan apa yang dibutuhkan. Tetapi pada pagi yang
sama, Little Johnnymenari mengikuti irama musik yang berbeda, yang
berdasarkan kepada kepatuhannya, harus mengurangi sambungantelepon yang
aman dari Wall Street. |
|
Dengan cara yang benar-benar
tertutup, Little Johnny dengan diam-diam memberangkatkan dua buah
RAAFHercules pesawat pengangkut lengkap dengan suplainya ke Malaysia on
“Stand By”, dan memerintahkan duabuah pesawat lainnya diterbangkan ke
Darwin di utara Australia. Tolong dicatat jika Little Johnny
mempunyaiperhatian terhadap kemanusiaan, keempat pesawat Hercules bisa
saja diterbangkan secara langsung ke mitranyasesama anggota
Commonwealth, Sri Lanka, dimana setiap orang Australia telah
didiberitahu oleh media bahwabantuan diperlukan. Tetapi tidak ada,
tidak diperuntukkan untuk itu, dan Little Johnny menunggu dengan
sabarnyaperintah dari New York. |
|
Masa tunggu yang singkat, dan
setelah sebuah jet pengintai terbang tinggi menetapkan bahwa landasan
terbangbersih di Medan di Sumatra bagian timur, keempat Hercules
Australia lengkap dengan pasukan, senjata dan lainnya,menyerbu Sumatra
tepat di selatan provinsi Aceh yang hancur. Pada gilirannya, dengan 90%
penduduknya terbunuholeh Tsunami, Aceh barangkali suatu hari segera
menjadi Guantanamo Bay Indonesia, dipenuhi oleh ratusan orangAustralia
dan Amerika yang diperlengkapi dengan senjata berat. Ingat secara
hati-hati, meskipun pada waktu itu ke-empat Hercules ini mendarat di
Medan, publik Australia biasa masih tidak mempunyai ide dimana Sumatra
yangdiserang Tsunami dengan sangat buruk itu. Hanya Little Johnny
mengetahui, dan tentu kepada kepercayaannyacrystal ball di New York. |
|
To hell with Sri Lanka,
boss menginginkan sebuah dasar yang utama untuk kontrak rekonstruksi
yang sangat besar diAsia, yang dirancang untuk menggantikan pencurian
minyak dan rekonstruksi yang gagal di Irak, dan tetap membuatmiskin
Zion tua yang berjalan terhuyung-huyung di atas kaki New York untuk
beberapa minggu atau bulan lagi. |
|
Pada akhirnya, apakah gerangan itu,
berarti berapa banyak Goyim yang harus meninggal? Dan dalam daftar
merekatelah membunuh lebih dari 100,000 orang-orang Muslim di Sumatra
dengan sebuah gelombang pasang surut, yangmerupakan sebagian pembayaran
atas kekalahan mereka di Afghanistan dan Irak. |
|
|
|
Tidak perlu dikatakan lagi ternyata Australia adalah termasuk kelompok awal yang mempersiapkan diri,
yang segera bergabung dengan anehnya karena sudah mempersiapkan diri dengan baik dan diperlengkapi
dengan peralatan Militer Amerika Serikat, meskipun diragukan bahwa setiap perwira dan personelnya yang
terlibat benar-benar memahami apa yang sebenarnya terjadi. Hanya sedikit dari mereka yang berpikir
untuk mempertanyakan mengapa mereka melakukan latihan selama setahun penuh hanya untuk sebuah
tugas “Misi Kemanusiaan”, ketika semua menunjuk kepada Angkatan Laut Amerika Serikat dan Korps Marinir
yang sudah terbiasa membunuh banyak orang. Lihat sajalah ke Falujah, tengoklah Falujah.
|
|
|
|
|
Meskipun terdapat sejumlah besar korban Tsunami di negara bagian Tamil Nadu, India merubah secara keseluruhan
kapal penelitian INS Nirupak menjadi sebuah rumah sakit terapung berkapasitas 50-tempat tidur kurang dari 72 jam,
kemudian mengirimkan kapal tak bersenjata itu untuk membantu orang Aceh di Indonesia yang putus asa. Dengan
membandingan secara langsung, dimana Amerika mengirimkan kapal perang serta Marinir bersenjata. Padahal
Angkatan laut Amerika Serikat mempunyai dua buah kapal rumah sakit berkapasitas 1000 tempat tidur, yaitu the
‘Comfort’ dan the ‘Mercy’, namun tidak satu pun dikirim untuk membantu korban di Aceh. Tapi pada kejadian
September 2001 USNS Comfort dikirim ke New York untuk menolong 3,000 orang Amerika yang meninggal,
kurangnya tindakan Amerika terhadap kejadian Tsunami di Aceh ini memberikan sinyal yang kuat bahwa tidak
adanya perhatian apapun dari power brokers di New York, walaupun 150,000 orang meninggal (sebagian besar
Muslim) di Kawasan Asia Tenggara dan setengah juta orang lainnya luka-luka.
|
|
|
|
|
Secara teoritis, Pentagon 9 megaton W-53 hulu-ledak
termonuklir
(kiri atas),
bisa dengan mudah
dikemas dalam
sebuah tempat kecil ‘menyerupai’ saturasi untuk menyelam
(kanan atas),
supaya terlindung
dari tekanan 10,000
pound dari setiap inci persegi di dasar laut Sumatra Trench.
Keseluruhan
kemas yang dilapisi
baja beratnya kurang
dari lima ton, bisa diselipkan di buritan kapal penyuplai
anjungan minyak,
yang di Asia sendiri
terdapat lebih dari 300
buah. Siapa yang akan memperhatikan?
|
Nuklir Tsunami, Senjata Konspirasi Pemusnah Massal
Nuklir Tsunami, Akhirnya Terungkap, Sebagai Senjata Pemusnah Massal
Sebelum ditemukannya senjata nuklir, Tsunami terakhir terjadi pada
tahun 1883. Tsunami yang terjadi disebabkan oleh sebuah LETUSAN
VULKANIS di pulau KRAKATAU, Indonesia!!
Bisa saja KEBETULAN tetapi tsunami berikutnya terjadi di lepas pantai Alaska pada tahun 1946.
Pentagon memiliki lebih dari 10,000 buah Nuklir yang mematikan di dalam gudang persenjataannya Pentagon
memiliki lebih dari 10,000 buah Nuklir di dalam gudang persenjataannya yang mematikan. Setiap bom hydrogen
adalah 50 kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepamg pada tahun 1945. Sebuah bom
hidrogen bila ditempatkan secara strategis dapat menghancurkan sebuah negara sebesar Inggris. Hitler memiliki
Bom-H pada tahun dan Pentagon membawa bom=-H Hitler ke Amerika Serikat dan diuji coba di Alaska pada bulan April 1946.
|
|
Secara teoritis, Pentagon 9 megaton W-53 hulu-ledak termonuklir (kiri atas), bisa dengan mudah dikemas
dalam sebuah
tempat kecil ‘menyerupai’ saturasi untuk menyelam (kanan atas), supaya terlindung dari tekanan
10,000 pound dari
setiap inci persegi di dasar laut Sumatra Trench. Keseluruhan kemas yang dilapisi baja beratnya
kurang dari lima ton,
bisa diselipkan di buritan kapal penyuplai anjungan minyak, yang di Asia sendiri terdapat lebih dari 300 buah.
Siapa yang akan memperhatikan?
|
|
Bom hidrogen yang mematikan adalah nuklir di dalam nuklir.! |
|
Hidrogen atau bom thermonuklir
adalah nuklir di dalam nuklir. Dengan kata lain, ia menggunakan fisi
(pembelahan sel) dan milyaran derajat dalam sebuah bom atom
konvensional (primary) untuk memicu sebuah reaksi berantai (fusion)
dalam bom lain (secondary) dalam rangka menciptakan ledakan nuklir.
Tahap ketiga atau tertiary dapat ditambahkan hingga hasilnya mencapai
20 juta ton TNT!! |
|
Dr. Edward Teller mengatakan bahwa limit monster ini adalah 100 juta ton TNT!! |
|
Bom-H pertama diproduksi oleh Nazi
Jerman dengan bentuk yang sangat besar dan memerlukan pendingin khusus
(cryogenics) untuk menjaga agar cairan deuterium tetap berada di bawah
400 derajat Fahrenheit |
|
Pada waktu itu kapal selam merupakan cara yang ideal untuk mengantarkannya, namun akan meletus juga sewaktu terjadi ledakan. |
|
Uji coba Bom Atom pertama bertempat di Port Chicagopada tanggal 17 Juli 1944!! |
|
Ledakan atom pertama di dunia
terjadi di Port Chicago di sebelah utara San Francisco pada tanggal 17
Juli, 1944. Ledakan atom ini merupakan uji coba senjata yang dirakit
dengan bom uranium yang kemudian dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada
tanggal 6 Juli, 1945. |
|
Uji coba atom dilakukan dengan
pura-pura menggunakan bahan peledak konvensional. Ratusan pelaut memuat
perlengkapan senjata ke atas kapal di pelabuhan untuk persiapan Perang
Pasifik. Ledakan terjadi dan menghancurkan segalanya dalam jarak 1/2
mil dan menyebabkan gelombang air laut besar. Pentagon mengatakan bahwa
perlengkapan senjata di atas kapal terbakar api yang menyebabkan
ledakan. Ini merupakan kebohongan murni karena tidak ada api sebelum
terjadinya ledakan. |
|
Prinsip-prinsip bom Hidrogen sudah diketahui pada tahun 1944!! |
|
Prinsip-prinsip bom hidrogen sudah
diketahui sejak tahun 1944 …. Kekuatan penghancur sebuah bom hidrogen
dibandingkan dengan sebuah bom atom biasa adalah seperti sebuah MAINAN
…. Hitler tidak main-main dan para ilmuwannya memfokuskan dalam membuat
dan mengirim Bom-H. |
|
Menurut Dr. James B. Conant,
Presiden Universitas Harvard dan penasehat ilmiah untuk Jenderal
Groves, Super Bom Amerika Serikat dengan seksama dikembangan pada tahun
1944. |
|
|
Dr. James B. Conant (1893-1978). President of Harvard University and scientific adviser to General Groves.
|
|
“Dengan menggunakan berbagai macam
metoda, nampak sangat mungkin untuk mengembangkannya dalam jangka waktu
enam bulan setelah bom pertama disempurnakan, dan harus memungkinkan
untuk dapat ditingkatkan efisiensinya … dalam kasus ini sejumlah materi
yang sama akan menghasilkan sama dengan kira-kira 24,000 ton TNT.
Pengembangan lebih lanjut sepanjang alur kebijakan ini memungkinan
untuk diproduksinya sebuah bom tunggal dengan jumlah materi dan
efisiensinya untuk mengejar jumlah yang sama dengan beberapa ratus ribu
ton TNT, atau bahkan sebanding dengan satu juta ton TNT… Semua
kemungkinan-kemungkinan ini hanya terdapat dalam menyempurnakan
efisiensi penggunaan unsur-unsur “25″[U235] dan “49″[Pu239]. Dengan
demikian Anda akan melihat bahwa sebuah bom “super” yang patut
dipertimbangkan adalah dalam penggunaannya di tengah-tengah laut tidak
lagi terlepas dari reaksi nuklir lain.”( Bush-Conant Letter on the Super
Bomb, National Archives). Surat ini ditulis oleh Dr. Conant kepada Vannevar Bush pada tanggal 20 Oktober 1944!! |
|
“Gempa bumi” pertama dan Tsunami dalam abad ke-20 terjadi di Alaska pada tanggal 1 April 1946!! |
|
Pada tanggal 1 April 1946, sebuah “gempa bumi” yang sangat besar dan Tsunami menerjang kepulauan Aleutian tepi pantai Alaska: |
|
“Salah satu Tsunami luas yang
paling desktruktif di Pasifik adalah yang disebabkan oleh gempa bumi
berkekuatan 7.8 di dekat kepulauan Unimak di Alaska, di rangkaian
kepulauan Aleutian. Sebuah gelombang sangat besar 35 meter
menghancurkan seluruh bangunan mercusuar U.S. Coast Guard’s Scotch Cap
di Unimak dan membunuh semua orang petugasnya yang berjumlah lima
orang. Bahan struktur mercusuar terbuat dari baja-yang diperkuat beton,
berdiri tegak sekitar 30 meter di atas permukaan laut. Tanpa
peringatan, gelombang Tsunami yang menghancurkan mencapai kepulauan
Hawai , lima jam kemudian, menyebabkan kerusakan parah dan merengut
nyawa manusia. Gelombang Tsunami menghancurkan pelabuhan Hilo di pulau
Hawaii, membunuh 159 orang. Jumlah korban semuanya 165 orang, termasuk
anak-anak yang sedang belajar di sekolah Hawaii Laupahoehoe Point,
dimana gelombang laut mencapai 8 m, juga menghancurkan sebuah rumah
sakit. Kerusakan diperkirakan sebesar US $26 juta (nilai dolar tahun
1946). Pada tahun 1948, dan sebagai akibat Tsunami ini, kemudian
Amerika Serikat mendirikan sebuah “Pacific Tsunami Warning Center di
Hawaii.”( Intl. Tsunami Info. Center) . |
|
Uji Coba Pertama bom hidrogen bertempat di Alaska pada tanggal 1 April 1946!! |
|
Setelah Perang Dunia II, Alaska
dipilih sebagai sebuah tempat favorit oleh Pentagon untuk melakukan uji
coba senjata-senjata nuklir. Wilayah tersebut berdekatan dengan
wilayah Rusia, dengan demikian jatuhan radio aktif akan mengkontaminasi
Siberia dan cukup jauh dari wilayah daratan Amerika Serikat untuk
menyembunyikan efek dari “tembakan” atau uji-coba. Koordinator uji-coba
nuklir di Alaska adalah Dr. Edward Teller—disebut juga “bapak dari
Bom-H:” |
|
|
Dr. Edward
Teller, tengah (1908-2003), dijuluki sebagai “bapak bom-H” sering
melakukan kunjungan ke Alaska . Dengan kedok penggunaan nuklir untuk
tujuan damai ia melakukan uji-coba beberapa bom-H di Alaska dengan nama
sandi Project Chariot .
|
|
Teller melakukan uji-coba sebuah
bom hidrogen di Alaska pada tanggal 1 April 1946. Media massa dunia
yang dikendalikan Pentagon melaporkan kejadian tersebut sebagai sebuah
kejadian “gempa bumi” dan Tsunami. |
|
Ledakan bom hidrogen ini dipicu
oleh sebuah alat berupa senjata rakitan mirip dengan yang digunakan
pada “Little Boy”— bom Hiroshima. |
|
Hitler telah menyempurnakan
pembuatan bom-H yang akan digunakan untuk melawan Inggris atau
menghancurkan pelabuhan – pelabuhan Amerika Serikat. |
|
Peralatannnya apakah merupakan tiruan dari bom Jerman atau penemuan Teller di Los Alamos.? |
|
Kekuatan penghancur bom-H tidak dapat dibayangkan sebagaimanan diperlihatkan oleh akibat-akibat dari “gempa bumi” dan Tsunami. |
|
Bom hidrogen juga disebut
SUPER. Di bawah ini sebuah kutipan pejabat berwenang dari the U.S.
Nuclear Weapons: The Secret History, sbb: |
|
“Sebuah pertemuan awal penting
setelah masa berakhirnya perang mengulas status bom-H Super telah
diadakan di Los Alamos dari tanggal 17 April s/d 23 April 1946.
Mengkaji ulang hasil pekerjaan yang telah dicapai sampai saat ini dalam
memproses thermonuklir, juga dipresentasikan sebuah model yang khas
dari sebuah bom thermonuklir. Konferensi memusatkan perhatian terhadap
kelayakan model, yang telah dipilih untuk amenability dalam kaitan
teoritis ketimbang praktek-praktek rekayasa maupun efisiensi dengan
digunakannya bahan fissile dan tritium. Tujuan daripada konferensi
adalah untuk mempelajari kelayakan bom thermonuklir dalam prinsip,
namun tidak bermaksud untuk mengusulkan rancangan senjata yang
sebenarnya. Serangkaian perhitungan yang ekstensif ENIAC mengenai salah
satu pembakaran tritium dan deuterium telah selesai. Tujuan tambahan
dari pertemuan adalah untuk membicarakan hasil-hasil perhitungan dan
untuk memberikan penilaian ke depan dalam merealisasikannya secara
pisik dari sebuah peralatan thermonuklir. Meskipun disederhanakan namun
sebenarnya relatif ambisius dalam model, kesepakatan umum dicapai
bahwa hasil-hasil awal untuk di dorong (disampaikan apa yang telah
diketahui pada waktu itu mengenai faktor-faktor yang menyangkut radiasi
pendingin serta dispersi bahan bakar) Beberapa dokumen komprehensif
dibuatkan konsepnya sebagai tahapan awal dari pengembangan program
thermonuklir yang akan berakhir. (Hansen, U.S. Nuclear Weapons: The
Secret History , p. 45). ..”( Intl. Tsunami Info. Center) |
|
Ledakan Kedua Bom Hidrogen Bertempat di Lepas Pantai Rusia pada tahun 1952 |
|
Menurut “para ahli” Rusia tidak
meledakkan bom hidrogen sampai dengan tahun 1955. Oleh karena itu,
“gempa bumi” dan Tsunami mestinya merupakan kerja Pentagon. Pada waktu
itu, situasi Perang Korea sedang memburuk untuk Jenderal McArthur. Di
bawah ini kutipan lain dari the International Tsunami Info Center: |
|
“Pada tanggal 4 Nopember 1952,
sebuah gempa kuat (berkekuatan 8.2) di lepas pantai Semenanjung
Kamchatka mendorong terjadinya kerusakan Tsunami Pasifik yang luas.
Gelombang Tsunami menerjang Semenanjung Kamchatka, Kepulauan Kuril dan
wilayah Timur Jauh Rusia lainnya, menyebabkan kerusakan yang parah dan
kematian. Tsunami secara luas diobservasu dan dicatat di Jepang, tetapi
tidak terjadi kerusakan maupun kematian. Terdapat kerusakan yang cukup
berarti di Kepulauan Hawai dan beberapa kerusakan di Peru dan Chili.
Tsunami juga dicatat atau diobservasi di seluruh kepulauan Pasifik. Di
Selandia Baru gelombang laut naik setinggi 1 meter. Di Alaska, di
Kepulauan Aleutian dan di California gelombang air laut mencapai 1,4
meter yang juga di catat atau diobservasi. Sejauh ini, gelombang air
laut terbesar diluar daerah asal Tsunami diobservasi di Kepulauan
Hawaii. Beruntung tidak ada manusia yang menjadi korban di Hawai dari
terjangan Tsunami, namun kerusakannya parah, diperkirakan kerugian
materi berkisar antara US$ 800.000 – US$ 1.000.000 (nilai dolar tahun
1952). Tsunami juga menyebabkan kerusakan di Pulau Midway. Dibeberapa
tempat di rangkaian kepulauan Hawai, gelombang pasang air laut
merusakkan perahu dan dermaga, memutuskan hubungan telepon, dan
menyebabkan erosi pantai yang parah. Di beberapa lokasi, gelombang
Tsunami merusak di beberapa lokasi tertentu namun hampir tidak ada
catatan. Di pantai sebelah utara Oahu gelombang pasang yang tergadi
mencapai ketinggian sampai dengan 4.5 meter. Di pantai sebelah selatan
di pulau tersebut, Tsunami cukup kuat menghanyutkan kapal barang
bermuatan semen di Pelabuhan Honolulu..”(Intl. Tsunami Info. Center) |
Ledakan Ketiga Bom Hidrogen Terjadi di Alaska pada tanggal 9 Maret 1957. |
|
Pentagon meledakkan sebuah
thermonuklir a BIG ONE pada tanggal 9 Maret 1957 di Alaska. Mungkin
peledakkan ini berkaitan dengan Operation Dropshot—rencana invasi ke
Rusia yang ditetapkan tahun 1958: |
|
“Pada tanggal 9 Maret 1957, sebuah
gempa berkekuatan 8.3 di selatan Kepulauan Andreanof, di Kepulauan
Aleutean, Alaska – di wilayah yang umumnya sama dengan yang terjadi
pada tanggal 1 April 1946 – mendorong sebuah Tsunami Pasifik yang luas.
Meskipun tidak ada manusia yang menjadi korban, Tsunami menghancurkan
harta benda di Kepulauan Hawaii yang kerusakannya ditaksir berjumlah
kira-kira US$ 5 Juta (nilai dolar tahun 1957). Gelombang air laut
terutama tinggi di pantai sebelah utara di pulau Kauai yang mencapai
ketinggian 16 meter, membanjiri jalan raya dan menghancurkan
rumah-rumah dan menghanyutkan jembatan. Tsunami ini merupakan dua kali
lipat daripada Tsunami yang terjadi pada tahun 1946. Di Hilo, Hawaii,
Tsunami menerjang dengan ketinggian 3.9 meter dan merusakkan beberapa
bangunan di sepanjang pantai. Di dalam Teluk Hilo, Pulau Coconut
tertutup air setebal 1 meter termasuk jembatan yang menghubungkan ke
pantai, sebagaimana pada tahun 1952, saat ini pun hancur lagi. (Intl.
Tsunami Info. Center) . |
|
Ledakan Keempat Bom Hidrogen Terjadi di Pantai Chili Tahun 1960. |
|
Pada tanggal 22 Mei 1960, sebuah
“gempa bumi” yang besar dan Tsunami terjadi di pesisir Chili. Pada
waktu itu Pentagon tidak sedang resmi berperang dengan Chili, namun
pemerintah Chili mungkin mengancam akan mengusir orangnya Rockefeller
yang mengontrol perusahaan-perusahaan minyak. Di bawah ini kutipan dari
the International Tsunami Info. Center: |
|
“Gempa bumi terbesar” (berkekuatan
9.5) abad ke-20 terjadi pada tanggal 22 Mei 1960 di pantai Chili dan di
sepanjang Laut Pasifik. Tsunami diperkirakan membunuh 2.300 orang di
Chili. Terjadi kematian yang luar biasa dan kehilangan harta benda di
Kepulauan Hawaii, di Jepang dan disekitar wilayah Pasifik. Gelombang
menghancurkan Hilo, Hawaii, menghancurkan pantai dan membunuh 61 orang.
Kerugian diakibatkan kerusakan diperkirakan seluruhnya berjumlah lebih
dari US$ 500 juta (nilai dolar tahun 1960).” Intl. Tsunami Info.
Center) |
|
Ledakan Kelima Bom Hidrogen Terjadi di Alaska pada tanggal 28 Maret 1964. |
|
Pada tahun 1963, President
Kennedy menandatangani Perjanjian Larangan Percobaan Senjata Nukliryang
mencegah percobaan nuklir di udara, luar angkasa dan di bawah permukaan
air. Pentagon GUSAR – FURIOUS. Kennedy membuat permasalahannya semakin
buruk dengan melarang mereka melakukan uji coba di kedalaman tanah di
Alaska. Di bawah ini kutipan dari Sekretaris Pers Presiden Kennedy, |
|
|
President John F. Kennedy (President from 1961 to ’63).
|
|
“Dari semua pejabat pers yang
bekerjasma dalam masalah ini, salah seorang yang paling terkenal adalah
Arthur Sylvester. Departemen Pertahanan merupakan sebuah labyrinth –
membingungkan yang nyata, dan untuk setiap Sekretaris Presiden atau
Menteri Pertahanan agar tetap menjaga selalu terpeliharanya mengenai
segala sesuatu yang sedang terjadi disini adalah hampir tidak mungkin.
Informasi Sylvester kepada saya mengenai usulan kegiatan dari
Departemen Pertahanan membuktikan alasannya yang menjadi tidak
bernilai. Sebagai contoh, sekali waktu ia melaporkan kepada saya bahwa
sebuah rencana sedang berjalan di Departemen Pertahanan dalam membangun
tempat uji coba nuklir untuk Amerika Serikat di Alaska. Ketika dia
memberikan informasi ini kepada saya, seketika terpikir di dalam
pikiran saya mengenai kemungkinan aksi Uni Sovyet terhadap uji coba
nuklir Amerika Serikat yang dekat dengan perbatasannya. “Saya
melaporkan masalahnya kepada Presiden, yang tidak pernah mendengar
rencana tersebut. Sebuah panggilan Presiden kepada Menteri Pertahanan
McNamara untuk menghadap (juga tidak mengetahui rencana tersebut),
kemudian menghentikan keseluruhan rencana tersebut. “(Pierre Salinger,
With Kennedy , p. 137) Larangan Presiden Kennedy kepada Pentagon
untuk tidak melakukan uji coba nuklir menjadi salah satu alasan bagi
mereka untuk membunuhnya. |
|
“Gempa bumi” terbesar di wilayah
sebelah utara terjadi pada tanggal 28 Maret 1964 di Alaska. Perjanjian
Larangan Uji Coba Nuklir sudah ditandatangani oleh Presiden Kennedy dan
berlaku mulai tanggal 11 Oktober 1963. Uci coba ini merupakan
pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian tersebut. … Di bawah
ini kutipan yang lain dari the International Tsunami Info. Center: |
|
“Gempa bumi terbesar pada abad ke
-20 terjadi di belahan bumi bagian utara, dengan kekuatan 8,4 dan
wilayah yang terkena di Alaska hampir sepanjang 1600 km dan lebih dari
300 km luasnya – memanjang dari Valdez sampai ke Kepulauan Trinity,
sebelah barat daya Pulau Kodiak di Teluk Alaska. Gempa bumi ini
menyebabkan tanah di wilayah tertentu terangkat setinggi 15 meter (50
kaki), sementara banyak di wilayah lain tanah permukaannya amblas
sangat dalam. Sebagai tambahan pendorong tsunami lokal di daerah Prince
William Sound, kerak bergeser secara vertikal rata-rata 18 meter (6
kaki) di atas wilayah yang luasnya kira-kira 300.000 km persegi
(115.000 mil persegi) memanjang dari Teluk Alaska celah kontinental,
mendorong sebuah Tsunami Pasifik yang melebar. Gelombangnya sangat
merusak di wilayah tenggara Alaska, di Pulau Vancouver (British
Columbia), dan di negara bagian Washington, California dan Hawaii,
Amerika Serikat. Tsunami membunuh lebih dari 120 orang dan menyebabkan
kerusakan yang kerugiannya ditaksir sejumlah US$ 106 juta, membuatnya
termahal yang pernah terjadi yang menghantam wilayah Barat Amerila
Serikat dan Kanada. Lima dari tujuh komunitas Alaska terbesar rusak
binasa sebagai akibat kombinasi gempa bumi dan gelombang Tsunami.
Industri perikanan Alaska dan sebagian besar fasilitas pelabuhannya
rusak berat. Gelombang Tsunami di Pulau Koduak menghanyutkan sejumlah
156 rumah dan bangunan lainnya dua blok ke tepi pantai. Perahu-perahu
penangkap ikan terseret ratusan meter dari daratan. Gelombang Tsunami
tahun 1964 juga menyebabkan kerusakan besar di Pulau Vancouver (British
Columbia), dan di negara bagian Washington, California dan Hawaii,
Amerika Serikat. Gelombang merusak keseluruhan pantai California,
tetapi menerjang lebih tinggi di kota Crescent sampai ke Monterey
berkisar antara 21-63 meter (7-21 kaki). Yang paling keras dihantam
adalah kota Crescent, California, dimana gelombang mencapai setinggi 6
meter (20-21 kaki) menghancurkan setengah dari distrik bisnis pantai.
Sebelas orang meninggal di sana. Di Santa Cruz Harbor, gelombang
Tsunami mencapai setinggi 33 meter (11 kaki) menyebabkan beberapa
keruskan. Terdapat kerusakan yang besar di Teluk San Francisco,
pelabuhan wisata di Marin County dan Noyo, pelabuhan-pelabuhan di Los
Angeles dan Long Beach. Kerugian di California diperkirakan mencapai
jumlah US$ 7.414.000.” (Intl. Tsunami Info. Center). |
|
Ledakan Keenam Bom Hidrogen Terjadi Di Indonesia pada Tanggal 26 Desember 2004. |
|
Sehari setelah CHRIST MASS,
Pimpinan Jesuit Jenderal di Vatican, Black Pope memerintahkan Pentagon
untuk sementara menghentikan kegiatan ekumene dan mengirim sebuah
hadiah Christ Mass kepada Muslim di Indonesia. Secara tradisional
Satan, maksud Saya Santa, biasanya datang via udara … Kali ini datang
melalui laut membawa KEMATIAN – DEATH dan Kehancuran kepada ratusan
ribu orang-orang kafir. |
|
|
|
Nuklir atau beberapa buah Nuklir ditanam oleh Angkatan Laut Pentagon di Sumatra Trench, di pantai Indonesia. Waktu – TIMING dari kejadian ini merupakan petunjuk keterlibatan Roma. Semua
inquisi besar dalam sejarah dimulai sekitar waktu CHRIST MASS.
Charlemagne, Kaisar Romawi Pendosa naik tahta pada hari CHRIST MASS pada
tahun 800, segera setelah itu, teror datang dari laut ke pulau kecil
Inggris dalam bentuk kapal panjang Viking. Semua tahun “suci” Vatican atau Jubilees dimulai pada hari Christ Mass.. Uni Sovyet secara resmi dipecah-belah oleh Jesuit Gorbechev pada hari 19 Christ Mass |
|
Hitler Memiliki Bom Hidrogen Pada Tahun 1945!! |
|
Bom yang dimiliki Hitler
menggunakan senjata yang dirakit untuk memicu uranium untuk merangsang
reaksi berantai. Setelah Sekutu membom fasilitas air berat di Norwegia,
Hitler mendapatkan air berat dari Congo Belgia. Dia membangun sebuah
pusat fasilitas senjata nuklir bawah tanah di Sangerhausen di sebelah
timur Jerman. |
|
|
Norsk Hydro di Norwegia menyuplai Nazi Jerman dengan air berat untuk bom Hidrogen sampai di bom Inggris tahun 1943.
|
|
Hitler memperoleh uranium murni (U-235) dari agen-agen rahasianya di
Oak Ridge, Tennessee, dan isotop air berat deuterium dari Congo Belgia. |
|
Tambang uranium Congo Belgia diserang Inggris tetapi sebuah dam
hidroelektrik di Sungai Congo digunakan oleh Nazi untuk memproduksi air
berat untuk bom hidrogen. |
|
Dalam bulan Januari tahun 1945, Hitler telah siap untuk menghantam
Inggris dengan Bom-H menggunakan kapal selam ke pelabuhan Liverpool,
Inggris. |
|
Sebuah bom-H dapat meluluh-lantakkan hampir seluruh wilayah Inggris. |
|
Air Berat Tidak Diperlukan Untuk Membuat Bom Atom … Tetapi Benar-benar Penting Untuk Membuat Bom Hidrogen. |
|
Beberapa reaktor dewasa ini
menggunakan air berat sebagai moderator untuk melambatkan reaksi
berantai, tetapi di Amerika Serikat, Enrico Fermi menggunakan graphite
pile – baterai grafit … bukan air berat … untuk memperlambat reaksi. |
|
Reaktor nuklir ini secara umum
dikenal sebagai reaktor graphite pile -baterai grafit. Selama
penelitian Fermi membombardir nukles atom dengan netron. Selama masa
bombardir ini, nukles atom terbelah dan terjadi reaksi fisi nuklir.
Fermi menggunakan grafit dalam reaktor untuk memperlambat netron cukup
untuk bereaksi dengan reaksi nukles. Di bawah ini sebuah kutipan dari
Critical Assembly: |
|
“Teller menunjukkan bahwa deuterium
akan jauh lebih murah dibanding dengan U-235 atau Pu-239 dan daya
ledaknya dapat dibuat besar dengan meningkatkan jumlah deutrium yang
ditempatkan di dekat fisi bom. Dari maksud tersebut, meskipun
Oppenheimer mencoba untuk membawa kembali diskusi kepada fisi bom,
Bethe dan yang lainnya banyak menghabiskan waktunya dalam pertemuan
berargumentasi dengan Teller mengenai ide SUPER. Bethe menyebut Teller
terlalu asyik dengan SUPER dalam satu titik, dalam sebuah diskusi
mengenai Jerman yang menghendaki air berat (sebagai seorang moderator
dalam reaktor nuklir), Teller seperti biasanya melompat jauh 30 tahun
ke masa depan dengan mengatakan, ‘Tentu saja mereka menginginkan air
berat untuk membuat SUPER..” (Hoddeson , Critical Assembly , p. 45). |
|
Dimana Pentagon Akan Menyerang Lagi Dengan “Gempa Bumi” dan Tsunami? |
|
Kami tidak mengetahui berapa banyak
bom yang telah diledakkan Pentagon di bawah permukaan air laut, namun
pasti mereka telah banyak melakukannya. Dimana berikutnya Pentagon akan
menyerang dengan senjata penghancur massalnya? Tidak seorangpun akan
selamat dari senjata-senjata mematikan Fatima Crusaders. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dr. Edward Teller belajar di Jerman
di bawah seorang ahli fisika Jerman, Dr. Werner Heisenberg—bapak Bom-H
yang sebenarnya” Teller datang ke Amerika Serikat pada tahun 1935 di
bawah sponsor scholarship Yayasan Rockefeller: |
|
“Masih didukung oleh bantuan
Rockefeller Foundation, Teller ke Inggris selama satu tahun di
University of London, mempelajari dan bekerja di bawah Dr. F. G.
Donnan, seorang ahli biokimia terkenal. Kemudian menjadi terkenal dalam
lingkungan ilmiah melalui karyanya dalam Rockefeller Foundation,
Teller menarik perhatian dua buah universitas. Princeton menawarkan
kepada Teller beasiswa; George Washington (di Washington D.C.)
menawarkan juga kepadanya jabatan guru besar. Teller menerima tawaran
yang terakhir, dan dalam tahun 1935, pindah ke Amerika Serikat, dimana
dia tinggal sampai akhir hayatnya. (Shepley, The Hydrogen Bomb , pp.
43-44). |
|
The Rockefeller Foundation juga
mendirikan the Kaiser Wilhelm Institute for Physics di Berlin dalam
bulan Januari 1938. Dimana disana penelitian Bom-H Jerman dilakukan …
Dalam hal Hitler kalah dalam Perang Dunia II, Rockefeller telah
mendapatkan dukungan Pentagon terhadap rencananya sebagai seorang
Fatima Crusade yang fanatik untuk menyerang Rusia |
|
Dalam bulan Desember 1938, dua
orang ahli ilmu fisika Hahn dan Strassman mengumumkan penemuannya dalam
fisi uranium. Dalam bulan Maret 1939, Jerman menyerbu Cekoslovakia
dalam ranga mengendalikan tambang uranium di negara tersebut. Dalam
bulan September 1939, Perang Dunia II secara resmi dimulai dengan
diserangnya Polandia. |
|
Mengapa Hitler memulai sebuah
Perang Dunia dengan melakukan kontrol atas uranium dan kemudian tidak
melakukan usaha yang maksimal untuk mengembangkan senjata mematikan –
Bom-H?.
|
“Seperti
Sebuah Medan Perang”…. Sebagian dari kerusakan sebagai akibat Nuklir
Tsunami yang menghantam Indonwsia pada tanggal 26 Desember 2004 yang
membunuh hampir 300.000 orang.
|
|
.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami aceh itu mutlak bencana alam atau memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa negeri muslim di timur tengah bisa mendadak kacau secara bersamaan.
=================================================================================
TSUNAMI, BENCANA ATAU REKAYASA??????
Tragedi tsunami telah 5 tahun
berlalu, bencana alam terbesar ini telah menewaskan ratusan ribu jiwa,
jutaan rumah rata dengan tanah, bumi Aceh seperti ladang yang hanya
berisi sampah reruntuhan dan mayat yang berserakan. Gulungan ombak itu
seolah melenyapkan kehidupan di sana. Seluruh dunia turut berduka dalam
tragedi tersebut.
Sebagian besar orang menganggap
musibah ini adalah bencana alam. Sebabnya adalah lempeng bumi di
belahan Sumatra mengalami pergeseran dan menimbulkan patahan sehingga
terjadilah gelombang tsunami yang diawali dengan gempa bumi yang
berkekuatan 6,87 skala richter menurut catatan Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG). Berbeda dengan catatan yang diberikan oleh NOAA
Amerika yang mencatat bahwa kekuatan gempa mula-mula sebesar 8.0 SR
kemudian dirubah menjadi 8.5 SR lalu 8.9 SR sampai akhirnya NOAA
menetapkan bahwa kekuatan gempa yang menimpa Aceh saat terjadinya
tsunami adalah sebesar 9.0 SR.
Perbedaan mengenai kekuatan gempa
ini bagi sebagian kecil orang menjadi sebuah kecurigaan. Mereka
menganggap ada skenario dibalik tsunami yang melanda Serambi Mekah
tersebut. Seorang dosen Fakultas Tekhnik Unisba, M.Dzikron A.M termasuk
ke dalam sebagian kecil orang yang mencurigai musibah yang melanda
Aceh. Tak lain musibah itu adalah skenario dari negara adidaya, Amerika
Serikat.
Selain adanya perbedaan mengenai
catatan kekuatan gempa, faktor lain yang menguatkan bahwa tsunami Aceh
merupakan tsunami buatan adalah perbedaan mengenai letak epicentrum
(pusat gempa pada permukaan bumi). Australia merekam magnitudo dan
posisi epicentrum sesuai dengan yang ditentukan oleh kantor Geofisika
Jakarta yaitu gempa berukuran 6,4 pada skala Richter menimpa utara
pulau Sumatra. Titik gempa berada di 155 mil selatan-tenggara provinsi
Aceh. Lokasi ini berbeda 250 mil dari posisi yang ditentukan oleh NOAA
Amerika, yang menyatakan bahwa epicentrum berada di barat daya Aceh.
Selain itu Indonesia dan India juga
merasakan keanehan akan tidak adanya gempa ‘peringatan’ pada seismograf
mereka. Hal ini berarti bahwa gelombang kejut normal yang selalu
mendahului gempa tidak ada. NOAA menyatakan menerima ‘peringatan’
mengenai adanya gempa susulan, tetapi sama sekali tidak terjadi. Secara
sederhana, gempa selalu dipicu oleh frekuensi elektromagnetik pada 0,5
atau 12 Hertz, dan bukan merupakan proses yang terjadi mendadak.
Maka ketika resonansi karena
frekuensi ini terjadi, pusat gempa akan mulai bergetar, dan mengirimkan
peringatan adanya gempa kepada semua seismograf dalam bentuk gelombang
transversal (tegak). Jika gelombang yang diterima oleh seismograf
adalah gelombang P, maka yang dihadapi adalah gelombang akibat gempa
bawah tanah atau bawah laut. Nyatanya gelombang inilah yang diterima
oleh Indonesia dan India. Gelombang ini secara mengejutkan sangat mirip
dengan gelombang yang dihasilkan beberapa tahun lalu oleh senjata
nuklir skala besar di bawah tanah di Nevada.
Menyadari keanehan yang terjadi,
pada tanggal 27 Desember India menolak untuk bergabung dalam rencana
ekslusif Bush yang akan menarik semua kekuatan Nuklir Asia dari koalisi
baru dengan Rusia, Cina, dan Brazil.
Selain itu juga keanehan yang dapat
kita saksikan secara langsung dengan mata kepala adalah mayat-mayat
korban tsunami tersebut mati dengan keadaan yang gosong. Mungkinkah
gelombang air laut dapat membuat tubuh manusia menjadi gosong, rasanya
sungguh tak masuk akal.
Satu hal yang sangat penting untuk
kita ketahui bahwa sesungguhnya gelombang tsunami hanya merupakan
gelombang pelabuhan sesuai dengan namanya yang berasal dari Jepang
yaitu Tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang
berarti gelombang. Jadi sedahsyat-dahsyatnya gelombang tsunami hanya
akan melanda daerah sekitar pelabuhan. Tidak mungkin gelombang tersebut
sampai masuk ke daerah perkotaan seperti yang terjadi di Aceh.
Tentunya kita bertanya dengan alat
secanggih apa yang bisa membuat bencana sedahsyat tsunami yang melanda
Serambi Mekah kita tersebut. Hanya ada satu jawaban yang mungkin, yaitu
dengan menggunakan bom nuklir. Bom yang pernah meluluhlantakkan
Hirosima dan Nagasaki. Termonuklir itu tak lain adalah nuklir yang
dapat mengakibatkan ledakan dan menimbulkan gelombang yang maha dahsyat
di Aceh. Dapat dipastikan bahwa dalang dari semua ini adalah negara
adidaya, Amerika Serikat.
3 bulan pasca tsunami Aceh dikepung
oleh kapal induk milik Amerika dengan tujuan agar para peneliti tidak
mendekati Aceh dan mereka bisa membersihkan puing-puing sisa bom nuklir
tersebut. Akan tetapi 2 bulan pasca tsunami yang melanda Aceh
ditemukan sampah nukir berserakan di Somalia, seperti yang diungkapkan
oleh UNEP.
Tapi VOA Amerika mengklaim bahwa itu
adalah sampah nuklir dari Eropa. Padahal pada tahun 1972 PBB telah
mengeluarkan peraturan untuk tidak membuang sampah nuklir ke laut.
Dzikron mengungkapkan pendapatnya
mengenai adanya tsunami buatan ini dikarenakan oleh beberapa faktor.
Yang menjadi faktor utamanya adalah berkaitan dengan motif ekonomi.
Aceh merupakan daerah yang menyimpan kandungan gas yang sangat banyak.
Terbukti setelah tsunami perusahaan gas yang terdapat di Aceh dikuasai
oleh Amerika. Selain kaya akan kandungan gas, Aceh juga menyimpan
cadangan emas. Kawasan ini memang terkenal sangat kaya dengan sumber
kekayaan alam. AS, melalui ExxonMobil, tentunya ingin mempertahankan
dan memperluas kekuasaannya.Salah satu jalan yang ditempuh dengan
melenyapkan warga Aceh, yang selama ini dianggap mengancam keberadaan
perusahaan minyak itu. Aceh terus mengajukan tuntutan agar diberi hak
yang lebih besar terkait kekayaan alamnya.Tujuan lainnya, AS ingin
mendapatkan ladang minyak baru dengan memunculkan “gempa buatan”.
Demikian kompleksnya tanda-tanda
yang muncul sehingga kita sulit untuk membedakan tsunami yang terjadi
di Aceh adalah tsunami yang disebabkan oleha alam ataukah sebuah
bencana yan memang diciptakan oleh tangan-tangan yang mempunyai
kepentingan khusus. Tapi mari kita sejenak mengingat janji Allah dalam
Alquran Surat Ar-Rum ayat 41, bahwa Allah telah berfirman “telah
tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia; Allah mengehendaki agar mereka merasakan sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”
. Sudah sangat jelas bahwa semua kerusakan yang terjadi di alam ini
adalah ulah-ulah tangan manusia yang tidak mensyukuri rahmat Sang
Pencipta. Allah telah mengatur sedemikian rupa perputaran bumi dan
segala apa yang yang ada di dalamnya. Tak ada satu orang pun yang bisa
mengubah kehendak Sang Penguasa. Dari mulai angin yang bergerak menuju
langit yang kemudian menjadi awan dan awan berubah menjadi hujan,
sungguh semua telah diatur dalam Alquran. Allah tidak akan mengingkari
janjinya. Dengan begitu jelas semua kerusakan alam ini karena manusia
sendiri dan kemungkinan besar bencana tsunami juga adalah rekayasa
tangan manusia.
Banyak orang tak percaya Tsunami
yang meluluhlantakan Aceh dan Sumatra Utara itu akibat rekayasa negara
adidaya. Mereka tidak percaya Amerika Serikat mampu merekayasa bencana
alam sedahsyat itu. Ada juga yang skeptis penggunaan energi nuklir
pasti menimbulkan efek lain, yaitu radiasi yang membawa banyak efek
negatif bagi lingkungan maupun manusia di lokasi bencana. Siapa yang
kenal nuklir dan efeknya sebelum hiroshima dan nagasaki? Maka teori
Tsunami akibat nuklir pun dapat disikapi secara sama. Secara teoritis,
Warhead Thermonuklir W-53 Amerika dengan kekuatan 9 megaton (hiroshima
& nagasaki 1000 ton) dapat dengan mudah ditempatkan dalam wadah
yang mirip diving chamber (alat selam dalam) yang biasa yang digunakan
dalam eksploitasi minyak. Wadah ini sekaligus melindunginya dari
tekanan sebesar 10.000pon per inchi persegi di dasar palung laut dalam.
Bobot total berikut wadahnya kurang dari lima ton, sehingga dapat
dijatuhkan dari buritan kapal suplai anjungan pengeborang minyak lepas
pantai.
Di Asia terdapat lebih dari 300
anjungan. Siapa yang tahu jika salah satu dari anjungan itu dipilih
menjadi tempat titik episentrum gempa? Kedua, yang lebih masuk akal,
senjata yang digunakan bukan nuklir melinkan senjata SCALAR. Teknologi
senjata baru ini memang berpotensi memanipulasi fenomena alam untuk
menghancurkan musuh. Dari gempa bumi hingga angin topan dapat
ditimbulkan dengan tembakan gelombang elektromagnetik berkekuatan
sangat tinggi. Lebih logis jika senjata SCALAR yang digunakan untuk
menimbulkan gempa besar yang memicu Tsunami Asia. Orang yang mencermati
rentetan bencana alam di Asia dan Indonesia akan menjumpai pola yang
unik. Mengapa gempa yang menjadi lokasi gempa beberapa daerah yang
secara sosial politik bergejolak? Perlu diingat, didaerah tersebut
pasti ada perusahaan besar milik Amerika Serikat yang mengeksploitasi
kekayaan alam. Nabire terletak di papua, daerah yang menjadi basis
gerakan separatis OPM sekaligus daerah operasi Freeport. Aceh jelas
basis gerakan separatis GAM dan daerah operasi Mobil Oil dan Caltex.
Menggunakan operasi pisau analisis
teori konspirasi, tidak ada peristiwa yang terjadi kebetulan. Mengapa
“kebetulan” kapal induk USS Abraham Lincoln berada di perairan Hongkong
dan segera saja menuju Aceh? Mengapa “kebetulan” pula pelabuhan milik
Mobil Oil di Arun bisa dilabuhi kapal induk?
Terlampau banyak ”kebetulan” yang muncul dalam rangkaian bencana alam di Indonesia.
Tapi yang jelas,skenario menggunakan
senjata yang mampu melakukan modifikasi lingkungan dan manipulasi
fenomena alam, memang sangat canggih. Dengan menggunakan SCALAR, taktik
“lempar batu sembunyi tangan” dapat diubah lebih efektif menjadi
“lempar batu, datang dan jadi tuan”.
Teknologi perusak berbasis gelombang
elektromagnetik pertama kali dikenalkan saintis Rusia Nikola Tesla
(bagi yang pernah maen game C&C Red Alert 2 pasti tidak asing
dengan nama “Tesla”). Saintis ini menjadikan bencana gempa di berbagai
negara pada 1937 sebagai sampel penelitian. Selanjutnya, Tesla
melakukan penelitian mengenai penciptaan alat yang mampu memunculkan
gelombang frekuensi tinggi yang bisa memicu badai dan gempa tektonik.
Setelah melalui berbagai penyempurnaan, alat itu mampu mengalahkan
kekuatan Nuklir. Belakangan senjata pemusnah massal itu dikenal sebagai
elektromangnetik SCALAR.
Dalam bukunya “The Latest Weapon of
War” (2000), Dr Rosalie Bertell, menyatakan bumi bisa digunakan sebagai
alat baru untuk memenangkan “peperangan”. Bumi bisa digoncangkan
dengan alat berteknologi tinggi. Secara tegas Bertell berkata, dalam
persenjataan tentara AS senjata terkininya adalah bumi dan cuaca.
“keduanya akan menjadi senjata pemusnah terburuk menjelang 2025”
katanya. Senjata elektromagnetik bisa memunculkan ledakan yang seperti
halnya gempa bumi. Tentu saja kekuatan ini jauh melebihi kedashyatan
senjata nuklir yang dikenal sebagai senjata pemusnahan massal.
Menurut Bertell, As sudah melakukan
uji coba sejak puluhan tahun lalu. Negeri Paman Sam pernah menggunakan
gelombang elektromagnetik dan bahan kimia untuk melubangi ozon atmosfir
di ruang udara beberapa negara asia. Ketika itu AS menggunakan Barium
dan Lithium yang “dikirim” ke lapisan ozon dengan bantuan gelombang
elektromagnetik. Tak heran jika antara periode 1980 hingga 1990,
dilangit Amerika utara sering muncul cahaya berpendar.
Uji coba itu menyebabkan gangguan
luar biasa pada cuaca di seluruh dunia. “antara 1960-an hingga 1990-an,
kadar bencana alam yang besar meningkat 10 kali lipat,” Kata Bertell.
Fenomena El Nino antara 1997 hingga 1998 yang disebut-sebut banyak ahli
sebagai penyebab kekacauan cuaca diseluruh dunia, sejatinya, didahului
gangguan besar dan ketidakstabilan iklim di satu tahun sebelumnya.
Pada 1996, terjadi banjir besar di Asia Selatan, Nepal, India dan
Bangladesh. Demikian juga di Cina. Bencana terbesar terjadi di Kanada.
Negara itu dihajar badai Tornado dan banjir.
Teori Bertell didukung Michel
Chossudovsky yang berprofesi sebagai analis persenjataan global. Bahkan
secara terang-terangan Chossudovsky menuduh Pentagon sudah lama
berkecimpung dalam memanipulasi cuaca. April 1997, menurut Menhan
William Cohen, As terpaksa menghadapi serangan senjata perubah cuaca
dengan senjata sejenis. Demikian juga dengan penggunaan gelombang
elektromagnetik pemicu gempa. “ Washington kini menerapkan orde baru
persenjataanya yang mempunyai kemampuan untuk merubah cuaca.” Kata
Chossudovsky. Ini sekaligus menjadi jawaban mengapa presiden George
Bush tidak mau menandatangani protokol Kyoto. Sebuah perjanjian antar
bangsa mengenai kaidah pencegahan pemanasan global dan pemulihan alam.
Salah seorang pakar dari Phillips
Geophysis yang bekerja dalam proyek HAARP (High Altitude Atmospheric
Research Project) juga pernah mengungkapkan adanya riset yang diarahkan
untuk menciptakan perangkat-perangkat pemicu bencana alam. Untuk
mendukung kemampuan SCALAR-nya, AS menggunakan gelombang
elektromagnetik berfrekuensi sangat rendah (Extremely Low Frequency
atau ELF ) yang mampu menembus lapisan tanah dan lautan hingga ratusan
kilometer di dalam perut bumi. Melalui modifikasi khusus, Gelombang itu
mampu menggerakan lempeng tektonik bumi. Menurut Dr Rosalie Bertell,
seorang pengamat persenjataan non konvesional, gempa bumi yang
ditimbulkan oleh ELF akan terkait dengan ionosfir (atmosfir yang
berjarak 80-600 km dari permukaan bumi). Tak heran jika gempa bumi Tang
Shan di China pada 28 Juli 1976, terjadi setelah muncul kilatan cahaya
di langit China. Fenomena itu muncul akibat gelombang ELF, yang telah
ditembakkan Amerika Serikat, telah memanaskan ionosfir.
Munculnya kilatan cahaya juga
terjadi pada gempa Aceh, Nias, Jogja, dan Pangandaran. Hal yang sama
juga muncul pada 17 Oktober 1989, ketika gempa besar melanda San
Francisco. Demikian juga gempa di California tanggal 12 September 1989.
Harian Washington Times pada Maret 1992 meliris berita mengenai
tertangkapnya gelombang radio misterius oleh sejumlah satelit dan radar
menjelang terjadi gempa besar di beberapa negara antara tahun
1986-1989. Gempa-gempa itu terjadi di California, Amerika, dan
Jepang.Gempa bumi yang menggoyang Los Angeles pada 17 Januari 1994 juga
didahului dengan gelombang radio dan dua letusan hipersonik.
Menyikapi fenomena kilatan cahaya
yang selalu mendahului terjadinya gempa, pada tahun 1997 Pentagon
mengeluarkan sinyalemen, telah terjadi ancaman bagi keamanan dunia
menggunakan senjata pemanipulasi cuaca, pencetus gempa bumi dan
peletusan gunung api dari jarak jauh dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik. Sebelumnya, pada pertengahan Juli 1996, sejumlah
negara diguncang gempa. Yakni wilayah pegunungan Alpens Prancis,
Austria, selatan Italia, timur laut India, Jepang, Indonesia,
semenanjung Kamchatka dan selatan Mexico. Bahkan di New Zealand sebuah
gunung berapi meletus.
Menurut sebuah sumber, AS pernah
menghantam Korea Utara dan Kuba dengan senjata pengacau cuaca.
Tujuannya, kemusnahan ekonomi, ekosistem serta pertanian. Upaya ini
berhasil. Korea Utara dan Kuba pernah mengalami krisis akibat kacaunya
cuaca.
Bagaimana yang terjadi terhadap
Indonesia? Situs Conspiracy News, menurunkan satu liris yang
mengejutkan terkait bencana Aceh.Di situs itu disebutkan, bencana Aceh
terjadi setelah sembilan hari George Bush mengeluarkan instruksi AS
harus menguasai seluruh lautan dunia, untuk tujuan keselamatan dan
pembangunan Aceh. Sebuah fakta disodorkan. Sebelum gempa menggoyang
Aceh, Australia dan pangkalan AS di Diego Garcia sudah mendapat
informasi soal akan terjadinya gempa dan tsunami. walhasil, ketika
tsunami menyapu, pangkalan militer tempat bersandarnya super tanker
KC-135 itu sama sekali tidak terusik. Padahal jelas-jelas pangkalan
yang dihuni dua ribu lebih personil militer itu berada di Samudera
Hindia. Diego Garcia (pulau yang disewa AS dari pemerintah Inggris)
yang jaraknya tidak jauh dari pusat gempa bumi dilaporkan hanya
mengalami gelombang ombak setinggi 6 kaki.
Berkaitan dengan perbuatan Amerika tersebut Allah juga telah berkata dalam Alquran bahwa “Dan
apabila dikatakan kepada mereka,”janganlah berbuat kerusakan di bumi!”
mereka menjawab, “sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan
perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan,
tetapi mereka tidak menyadari”. (QS Al-Baqarah 11-12) .
Bila kita melihat lebih jauh bahwa
daerah yang menjadi sasaran tsunami 26 Desember lalu, adalah daerah
yang mayoritas muslim. Memang telah tertulis di dalam Alquran bahwa
Islam adalah musuh terbesar kaum Yahudi, ini juga tertuang dalam QS
Al-Baqarah: 217, “mereka bertanya kepadamu
(Muhammad)tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “berperang
dalam bulan haram itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang)
dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) masjidil
haram, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar dosanya
dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada
pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu
murtad (keluar) dari agamamu,jika mereka sanggup. Barang siapa murtad
diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka
itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” .
Maka tak salah jika orang-orang
Yahudi mencoba dengan segala cara untuk menjatuhkan muslim dan
menghancurkan kaum muslim. Oleh karena itu AS berusaha keras untuk
memusnahkan muslim dengan berbagai cara. Orang-orang Yahudi berada di
balik kekuatan AS. Seperti yang terlansir dalam media massa Israel.
Dunia tidak akan mengetahui Perdana
Menteri Israel Ehud Olmert membanggakan diri telah membuat Presiden
Amerika George W. Bush seperti anak kecil dengan memerintahkannya
membatalkan rencana dukungan Amerika atas Resolusi PBB yang
memerintahkan penghentian serangan Israel atas Gaza, jika saja
media-media massa Israel tidak memberitakannya. Dunia juga tidak akan
pernah mengetahui Perdana Menteri Israel Ariel Sharon mengatakan:
“Kita, orang Yahudi menguasai Amerika. Orang-orang Amerika tahu itu!”,
jika saja media massa Israel tidak memberitakannya.
Sebagian besar orang menganggap
Tsunami Aceh adalah bencana alam murni, sebagian kecil lainnya melihat
“out of the box” bahwa tsunami adalah hasil rekayasa senjata
thermonuklir Amerika yang diujicobakan. Salah satu dari mereka,
M.Dzikron AM, dosen Fak Teknik Unisba menjelaskan hipotesa tentang hal
ini,
1. NOAA, National Oceanic and
Atmospheric Administration, beberapa kali merubah data magnitudo dan
posisi episentrum gempa, serta kejanggalan tidak adanya peringatan pada
‘seismograf’ di Indonesia dan India. Secara sederhana, gempa selalu
dipicu oleh apa yang disebut frekuensi elektromagnetik pada 0,5 atau 12
Hertz, dan bukan merupakan sebuah proses yang terjadi secara mendadak
spt tsunami di Aceh.2. Sebagian besar mayat yang ditemukan terbujur
kaku dengan kulit berwarna hitam pekat, kematian akibat tenggelam tidak
akan mengubah warna kulit sedemikian cepat dan sedemikian hitam,
sebaliknya mayat-mayat hitam juga nampak pasca dijatuhkannya bom atom
di Hiroshima dan Nagasaki.
3. Kapal-kapal perang Amerika berdatangan dengan cepat dan bertahan di
Aceh selama beberapa bulan bukan sekedar memasukkan bantuan namun juga
mengawasi wilayah laut agar peneliti Indonesia tidak turun ke sana.4.
Ditemukan sampah nuklir 2 bulan pasca tsunami di wilayah Somalia yang
kemudian diungkap UNEP, yang diduga berasal dari Samudera
Hindia.PenjelasanJenis senjata HAARP yang digunakan diperkirakan disebut
Warhead Thermonuklir W-53 dengan kekuatan 9 megaton ternyata dapat
dengan mudah ditempatkan dalam wadah yang mirip diving chamber (alat
selam dalam) yang biasanya digunakan dalam eksploitasi minyak. Wadah ini
sekaligus melindunginya dari tekanan sebesar 10.000 pon per inchi
persegi di dasar palung laut dalam. Bobot total dengan wadahnya kurang
dari lima ton, sehingga dapat dijatuhkan dari buritan kapal suplai
anjungan pengeboran minyak lepas pantai. Metode teknologinya disebut
SCALAR, yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk memanipulasi
kekuatan alam.Teknologi perusak berbasis gelombang elektromagnetik
pertama kali dikenalkan saintis Rusia Nikola Tesla Saintis ini
menjadikan bencana gempa di berbagai negara pada 1937 sebagai sampel
penelitian. Selanjutnya, Tesla melakukan penelitian mengenai penciptaan
alat yang mampu memunculkan gelombang frekuensi tinggi yang bisa memicu
badai dan gempa tektonik. Setelah melalui berbagai penyempurnaan, alat
itu mampu mengalahkan kekuatan Nuklir. Belakangan senjata pemusnah
massal itu dikenal sebagai elektromangnetik SCALAR. Anehnya, rancangan
Tesla ini kemudian hilang tak berbekas setelah ia meninggal dan muncul
kembali dalam program HAARP, padahal ketika pertama kali ditawarkan
kepada Pentagon, rancangan Tesla ini ditolak mentah-mentah.Menurut
Bertell, AS sudah melakukan uji coba sejak puluhan tahun lalu. Negeri
Paman Sam menggunakan Barium dan Lithium yang “dikirim” ke lapisan ozon
dengan bantuan gelombang elektromagnetik ke langit negara-negara asia.
Teori Bertell didukung Michel Chossudovsky yang berprofesi sebagai
analis persenjataan global. Chossudovsky menuduh Pentagon sudah lama
membuat senjata untuk memanipulasi cuaca. April 1997, menurut Menhan
William Cohen, AS terpaksa menghadapi serangan senjata perubah cuaca
dengan senjata sejenis. Demikian juga dengan penggunaan gelombang
elektromagnetik pemicu gempa dan tsunami.Apa yang dijelaskan Bartell dan
Chossudovsky sebenarnya berada di luar nalar logika kita, sehingga
kita lebih percaya bahwa sebuah tsunami terlalu musykil dibuat dan
dirancang oleh manusia. Namun bila kita memikirkan isu apa yang saat
ini digadang-gadang oleh Amerika dan sekutunya, khususnya mereka yang
terlibat dalam manipulasi Pemanasan Global, maka senjata HAARP bukan
lagi cerita fantasy Hollywood, seperti orang-orang di seluruh dunia yang
sebelumnya tidak pernah percaya pada Bom Atom yang dijatuhkan Enola
Gay ternyata hasil rekayasa teknologi nuklir yang pada masa itu
dianggap begitu canggih.Seperti kita ketahui HAARP (High Altitude
Atmospheric Research Project) adalah senjata yang didisain untuk
menciptakan bencana alam seperti gempa, badai dan tsunami. HAARP
memiliki alasan sendiri untuk dijadikan sebagai kekuatan baru dalam isu
pemanasan global, seperti dalam project teranyar mereka yang
menggunakan ELF (Extremely Low Frequency) untuk menembus lapisan tanah
dan es kemudian menghancurkan/melelehkan lempeng artik, melubangi ozon
seperti yg sdh dijelaskan, membuat gempa spt di Haiti, China dan Korea,
serta menciptakan ‘hurricane‘.
Namun dalam Hadits nabi menjelaskan bahwa Menjelang
kiamat, bahkan batu dan pohon akan membongkar borok-borok dan
keberadaan Yahudi sehingga mereka dapat dihancurkan oleh umat Islam.
Sekarang bisa disimpulkan sendiri
apakah bencana tsunami yang terjadi di Aceh adalah sebuah bencana alam
murni ataukah rekayasa belaka???
Gempa Haiti dan Tsunami Aceh Bencana Buatan?
Tim penyelamat mencari korban runtuhan bangunan usai gempa di Haiti
Saat ini di sejumlah mailing list
beredar informasi dugaan bahwa gempa dahsyat yang mengguncang Haiti
bahkan tsunami Aceh 2004 bukan murni bencana alam. Benarkah?
23 Januari 2010, informasi dari
pangkalan Angkatan Laut Rusia mengatakan gempa Haiti tidak murni
bencana alam, melainkan hasil dari uji coba senjata ‘pemicu gempa’ yang
disiapkan Amerika untuk Iran.
Tujuannya, diduga untuk menggulingkan pemerintahan di negara Islam tersebut.
Armada Rusia mengklaim mengetahui
hal itu, berdasarkan pantauan terhadap gerakan marinir Amerika Serikat
di Karibia sejak 2008, ketika AS mengumumkan ingin membangun kembali
armada keempatnya.
Reaksi militer AS yang cepat datang ke Haiti juga dijadikan penguat tudingan Rusia.
“AS sedang menguji salah satu
senjata pemicu gempa yang akan digunakan untuk menghajar Iran, justru
berakibat fatal dan mengakibatkan bencana dahsyat di Karibia,” seperti
dimuat laman ViVe TV Venezuela , mengutip laporan Rusia.
Bahkan, juga diberitakan awal
Januari, uji coba yang sama mengakibatkan gempa sebesar 6,5 skala
Richter di area dekat kota Eureka, Kalifornia. Tak ada yang tewas,
namun sejumlah bangunan dilaporkan rusak.
Setelah berita itu dirilis, Presiden
Venezuela, yang juga di barisan penentang AS, Hugo Chavez buru-buru
berkomentar. Dia mengklaim hal yang sama, bahwa AS bertanggungjawab
atas bencana gempa yang mengguncang Karibia.
Chavez menuding AS menggunakan gempa
Haiti sebagai dalih untuk menduduki negara itu. Caranya, dengan
mengirimkan tentara dengan dalih membantu korban gempa.
Beberapa sumber juga berspekulasi
gempa 7,8 SR yang mengguncang Provinsi Sichuan, China pada 12 Mei 2008
juga diakibatkan hal yang sama.
Teori konspirasi yang beredar
mengatakan gempa-gempa tersebut adalah bagian dari uji coba HAARP
(High Frequency Active Auroral Reasearch Program).
Selain dituding bisa menyebabkan
gempa, HAARP juga dihubung-hubungkan dengan anomali cuaca yang dapat
mengakibatkan banjir, kekeringan, dan badai.
Apa sebenarnya HAARP itu?
Seperti dimuat laman haarp.alaska.edu , HAARP adalah usaha ilmiah yang ditujukan untuk mempelajari sifat dan perilaku ionosfer (lapisan teratas atmosfer).
Terutama, untuk meningkatkan sistem komunikasi dan sistem pengawasan, baik untuk kepentingan sipil maupun pertahanan.
Sebaliknya, ilmuwan, Rosalie Bertell, dalam laman Baltimore Chronicle
, mengatakan HAARP seperti “raksasa pemanas’ yang dapat menyebabkan
gangguan besar dalam ionosfer, menciptakan tidak hanya lubang, tapi
sayatan panjang di lapisan pelindung yang mencegah radiasi mematikan.
Masih dari teori konspirasi yang
beredar, tak hanya AS, Rusia dan juga Uni Eropa juga punya proyek
serupa, yang punya kemampuan sama, bisa mengakibatkan efek merusak.
Bagaimana dengan tsunami 2004?
Lagi, lagi teori konspirasi
mengatakan bahwa bencana tsunami yang meluluhlantakkan Aceh dan
beberapa negara di Samudera Hindia – yang menyebabkan lebih dari 230
ribu orang tewas – juga bukan murni bencana alam.
Diduga tsunami berkekuatan 23.000
bom atom itu sengaja diciptakan AS. Para penganut teori konspirasi
mengatakan AS melakukan itu untuk mengalihkan perhatian orang dari
topik Perang Irak.
Tak ada bukti otentik yang menguatkan dalil ini, namun ternyata banyak juga orang yang mempercayainya.
=====================================================================================
PRESIDEN Persaudaraan
Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi Sudjana SH Msi mensinyalir,
bahwa bencana yang menimpa NAD (Nagroe Aceh Darussalam) dan sekitarnya
bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan tetapi
sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan
kepada Wawasan, usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di
kantor pengacara Taufik SH di Solo, beberapa waktu silam. “Melalui
pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen asal
Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika
dengan dua kapal perangnya satu di antaranya bernama USS Abraham
Lincoln, berada di balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi
bencana itu, Amerika telah mengeluarkan travel warning kepada warganya
agar tidak berkunjung ke Indonesia. Sementara masuknya kapal induk
asing, cukup mengundang pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh
pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta tahu benar akan keberadaan
kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN
selama ini memberitakan bahwa pusat gempa terjadi di dekat pulau We.
Sementara yang terjadi sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan
gempa hanya 5,4 skala richter. Namun yang terjadi adalah sebuah
gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya,
perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari bencana itu. Sehingga
ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang diarahkan ke sana,”
paparnya.
Usai kejadian itu, lanjut dia,
tentara AS di kapal induk USS Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600
personil langsung diterjunkan. Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi
Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai penanggulangan bencana sama sekali
tak diturunkan. Sementara India, Srilanka dan Thailand menolak
kehadiran tentara asing itu. Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan,
bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat gelombang tsunami. Akan tetapi
sebuah bom helium yang bersifat halus namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah
tahu akan adanya bencana itu. Karena negara itu justru punya pencatat
gempa, yang bisa membedakan mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan.
Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah
terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar
senjata termonuklir yang diledakkan di bawah laut akan menimbulkan
gelombang dahsyat. Sementara jika tsunami, ketinggian gelombang
maksimal, tidak akan mencapai seperti yang terjadi di Aceh. “Sejarah
juga mencatat, selamanya tsunami tidak berdampak membakar korbannya,
karena air. Namun sempat ditemukan tiga orang anak nelayan Aceh yang
terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di
balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin menjadikan pangkalan militernya di
Aceh. Hal itu dikuatkan dengan ditolaknya percepatan militer itu untuk
segera mengakhiri bantuannya di sana. Aceh juga akan dijadikan
jaringan pasar bebas perdagangan AS. “Dalam kontek ini, SBY lemah,
intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,” jelasnya.
Biadab, Kedok Amerika Dibalik Tragedi Tsunami Aceh Terbongkar
Mungkin ini berita lama tapi saya
tertarik untuk mengulasnya lagi mengingat banyaknya kerusuhan yang
melanda negera2 islam di dunia. Misteri rahasia tsunami di Aceh.
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja
Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa
bencana yang menimpa NAD dan sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang
tsunami yang sesungguhnya. Akan tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut
.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan
kepada Wawasan, usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di
kantor pengacara Taufik SH di Solo. “Melalui pendapat dan analisa yang
dikemukakan pakar nuklir independen asal Australia Joe Vialls, saya
sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika dengan dua kapal perangnya
satu diantaranya bernama USS Abraham Lincoln, berada di balik tragedi
itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi
bencana itu, Amerika telah mengeluarkan travel warning kepada warganya
agar tidak berkunjung ke Indonesia. Sementara masuknya kapal induk
asing, cukup mengundang pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh
pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta tahu benar akan keberadaan
kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN
selama ini memberitakan bahwa pusat gempa terjadi di dekat pulau We.
Sementara yang terjadi sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan
gempa hanya 5,4 skala richter. Namun yang terjadi adalah sebuah
gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya,
perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari bencana itu. Sehingga
ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang diarahkan ke sana,”
paparnya
.
Usai kejadian itu, lanjut dia,
tentara AS di kapal induk USS Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600
personil langsung diterjunkan. Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi
Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai penanggulangan bencana sama sekali
tak diturunkan. Sementara India, Srilanka dan Thailand menolak
kehadiran tentara asing itu. Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan,
bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat gelombang tsunami. Akan tetapi
sebuah bom helium yang bersifat halus namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah
tahu akan adanya bencana itu. Karena negara itu justru punya pencatat
gempa, yang bisa membedakan mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan.
Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah
terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu
benar senjata termonuklir yang diledakkan di bawah laut akan
menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika tsunami, ketinggian
gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang terjadi di Aceh.
“Sejarah juga mencatat, selamanya
tsunami tidak berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat
ditemukan tiga orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh
oli.”
Disinggung rencana besar apa di
balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin menjadikan pangkalan militernya di
Aceh. Hal itu dikuatkan dengan ditolaknya percepatan militer itu untuk
segera mengakhiri bantuannya di sana. Aceh juga akan dijadikan
jaringan pasar bebas perdagangan AS. “Dalam kontek ini, SBY lemah,
intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,” jelasnya
.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami aceh itu mutlak bencana alam atau memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa
negara Islam di timur tengah bisa mendadak kacau secara bersamaan.
apakah mungkin rakyat ingin demokrasi ataukah ada Negara adi kuasa yang
mengatur semuanya.
=========================================================================================
Senjata Tektonik Gempa, Rekayasa Kecanggihan AS?
Selama ini ada anggapan kuat bahwa
bencana gempa, tsunami merupakan sebab alami seperti tumbukan lempeng,
dan induksi. Anggapan mainstream selama ini disebabkan
besarnya/dahsyatnya akibat yang ditimbulkan. Padahal jika terjadi
perang nuklir…..kerusakan yang ditimbulkan jauh lebih dahsyat, tetuama
jika seluruh arsenal nuklir dilepaskan.
Oleh karena itu adanya
selentingan informasi tentang teknologi gempa yang dapat direkayasa,
mestinya merupakan informasi biasa meski belum terbiasa melihatnya.
Anggap saja informsi berikut hanyalah bulan saja,…tetapi patut kita
renungkan kemungkinan lain yang dapat terjadi.
Gempa bumi 7.3 skala richter di
Haiti disebut-sebut tidak alami dan merupakan bagian dari ujicoba
senjata ekologi Amerika Serikat dari program penelitian HAARP (High Frequency Active Auroral Reasearch Program).
HAARP mengembangkan senjata ekologi
yang digunakan dengan cara mengirimkan energi luar biasa ke lapisan
ionospher, memancing reaksi energi yang sangat dari seluruh molekul
lapisan bagian lapisan atmospher tersebut. Fenomena ini akan dapat
menimbulkan berbagai macam gangguan cuaca seperti kekeringan, hujan
salju, hujan lebat, cuaca dingin, tsunami, badai, gempa, dan lain-lain.
Menurut sumber-sumber Rusia, sejak
akhir tahun 1970 Amerika Serikat menggapai kemajuan pesat di bidang
penelitian senjata ekologi khususnya gempa. Saat ini Amerika Serikat
tengah mengembangkan penelitian soal cara kerja mesin-mesin pulse,
plasma, elektromagnetik, teknologi sonic yang digabung dengan bom
gelombang kejutan.
Masih dari sumber tersebut, terdapat
bukti-bukti bahwa gempa yang terjadi di Sichuan, Cina pada tahun 2008
dengan kekuatan 7.8 skala richter diakibatkan oleh gelombang
elektromagnetik yang dikirim dari HAARP.
Pasca gempa Haiti, Kementerian
Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menyatakan telah mengirimkan
rumah sakit kapal USNS Comfort yang berlabuh di Baltimore ke lokasi
gempa. Padahal, USNS Comfort ini baru beberapa hari dipulangkan dari
perairan Karibia.
Lantas apakah benar manusia dapat
mengontrol cuaca atau menciptakan bencana buatan seperti gempa, topan,
kekeringan, dan lain-lain?
Berikut ini adalah kutipan analisa yang ditulis oleh M.Dzikron A.M, dosen Fakultas Teknik Unisba Bandung.
Pernahkan Anda mendengar teknologi
SCALAR? Teknologi ini mampu memanipulasi cuaca dan fenomena alam.
Teknologi berbasis gelombang elektromagnetik ini dikenalkan untuk
pertama kali oleh ilmuwan Rusia Nikola Tesla. Saintis ini menjadikan
bencana gempa di berbagai negara pada 1937 sebagai sampel penelitian.
Selanjutnya, Tesla melakukan
penelitian mengenai penciptaan alat yang mampu memunculkan gelombang
frekuensi tinggi yang bisa memicu badai dan gempa tektonik. Setelah
melalui berbagai penyempurnaan, alat itu mampu mengalahkan kekuatan
Nuklir. Belakangan senjata pemusnah massal itu dikenal sebagai
elektromangnetik SCALAR.
Dr Rosalie Bertell, dalam bukunya
berjudul The Latest Weapon of War” (2000) menyatakan bahwa bumi dapat
dijadikan sebagai senjata ampuh untuk memusnahkan musuh. Bertell
menegaskan bahwa dalam kamus senjata militer AS, senjata paling kuat
adalah senjata ekologi.
Menurut Bertell, AS sudah melakukan
uji coba sejak puluhan tahun lalu. Negeri Paman Sam pernah menggunakan
gelombang elektromagnetik dan bahan kimia untuk melubangi ozon atmosfir
di ruang udara beberapa negara asia. Ketika itu AS menggunakan Barium
dan Lithium yang “dikirim” ke lapisan ozon dengan bantuan gelombang
elektromagnetik. Tak heran jika antara periode 1980 hingga 1990,
dilangit Amerika Utara sering muncul cahaya berpendar.
seorang pakar dari Phillips
Geophysis yang bekerja dalam proyek HAARP (High Altitude Atmospheric
Research Project) juga pernah mengungkapkan adanya riset yang diarahkan
untuk menciptakan perangkat-perangkat pemicu bencana alam. Untuk
mendukung kemampuan SCALAR-nya, AS menggunakan gelombang
elektromagnetik berfrekuensi sangat rendah (Extremely Low Frequency
atau ELF ) yang mampu menembus lapisan tanah dan lautan hingga ratusan
kilometer di dalam perut bumi. Melalui modifikasi khusus, Gelombang itu
mampu menggerakan lempeng tektonik bumi.
Menurut Dr Rosalie Bertell, seorang
pengamat persenjataan non konvesional, gempa bumi yang ditimbulkan oleh
ELF akan terkait dengan ionosfir (atmosfir yang berjarak 80-600 km
dari permukaan bumi). Tak heran jika gempa bumi Tang Shan di China pada
28 Juli 1976, terjadi setelah muncul kilatan cahaya di langit China.
Fenomena itu muncul akibat gelombang ELF, yang telah ditembakkan
Amerika Serikat, setelah memanaskan ionosfir.
Munculnya kilatan cahaya juga
terjadi pada gempa Aceh, Nias, Jogja, dan Pangandaran. Hal yang sama
juga muncul pada 17 Oktober 1989, ketika gempa besar melanda San
Francisco. Demikian juga gempa di California tanggal 12 September 1989.
Harian Washington Post pada Maret 1992 meliris berita mengenai
tertangkapnya gelombang radio misterius oleh sejumlah satelit dan radar
menjelang terjadi gempa besar di beberapa negara antara tahun
1986-1989. Gempa-gempa itu terjadi di California, Amerika, dan Jepang.
Gempa bumi yang menggoyang Los Angeles pada 17 Januari 1994 juga
didahului dengan gelombang radio dan dua letusan hipersonik.
Apakah Anda mempercayai analisa ini?
http://www.ilmupsikologi.com/?p=650
==========================================================================
Tsunami Aceh: Thermonuklir atau Bencana Alam?
Tragedi tsunami di Aceh telah 5
tahun berlalu, bencana alam terbesar ini telah menewaskan ratusan ribu
jiwa, jutaan rumah rata dengan tanah, bumi Aceh seperti
ladang yang hanya berisi sampah reruntuhan dan mayat yang berserakan. Gulungan ombak itu seolah melenyapkan kehidupan di sana. Seluruh dunia turut berduka dalam tragedi tersebut.
Sebagian besar orang menganggap musibah ini adalah bencana alam. Sebabnya adalah lempeng bumi di belahan Sumatera yang mengala mi pergeseran dan
menimbulkan patahan sehingga terjadilah gelombang tsunami yang diawali
dengan gempa bumi yang berkekuatan 6,8 skala richter menurut catatan
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).
Berbeda dengan catatan yang
diberikan oleh NOAA Amerika Serikat yang mencatat bahwa kekuatan gempa
mula- mula sebesar 8.0 SR kemudian diralat menjadi 8.5 SR lalu diralat
lagi menjadi 8.9 SR sampai akhirnya NOAA menetapkan bahwa kekuatan gempa yang menimpa Aceh saat terjadinya tsunami adalah sebesar 9.0 SR. Perbedaan mengenai kekuatan gempa Aceh ini bagi sebagian kecil orang menjadi sebuah kecurigaan. Mereka menganggap ada skenario dibalik tsunami yang melanda
Nanggroe Aceh Darussalam. Seorang dosen Fakultas Tekhnik Unisba Bandung, M.Dzikron A.M termasuk ke dalam sebagian kecil orang yang mencurigai musibah yang melanda Aceh. Tak lain musibah itu diduga adalah skenario dari negara adidaya.
Selain adanya perbedaan mengenai
catatan kekuatan gempa, faktor lain yang menguatkan bahwa tsunami Aceh
merupakan tsunami buatan manusia adalah perbedaan mengenai letak
Epicentrum (pusat gempa pada permukaan bumi).
Australia merekam Magnitudo dan posisi Epicentrum sesuai dengan yang ditentukan oleh kantor Geofisika Jakarta yaitu gempa berukuran 6,4 pada Skala Richter menimpa utara pulau Sumatera. Titik gempa berada di 155 mil selatan-tenggara Provinsi Aceh. Lokasi ini berbeda 250 mil dari posisi yang ditentukan oleh NOAA Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa Epicentrum berada di barat daya Provinsi Aceh.
Selain itu Indonesia dan India juga
merasakan keanehan tentang tidak adanya gempa peringatan pada
Seismograf mereka. Hal ini berarti bahwa gelombang kejut normal yang
selalu mendahului sebelum gempa terjadi itu tidak ada. Namun NOAA
menyatakan menerima peringatan mengenai adanya gempa susulan, tetapi
sama sekali tidak terjadi. Secara sederhana, gempa selalu dipicu oleh
apa yang disebut frekuensi elektromagnetik pada 0,5 atau 12 Hertz, dan
bukan merupakan sebuah proses yang terjadi secara mendadak.
Maka ketika resonansi karena
frekuensi ini terjadi, pusat gempa akan mulai bergetar, dan mengirimkan
peringatan adanya gempa kepada semua Seismograf dalam bentuk gelombang
transversal (tegak). Jika gelombang yang diterima oleh Seismograf
adalah gelombang P, maka yang dihadapi adalah gelombang akibat gempa
bawah tanah atau bawah laut. Nyatanya gelombang inilah yang diterima
oleh Indonesia dan India.
Gelombang ini secara mengejutkan sangat mirip dengan gelombang yang dihasilkan beberapa tahun lalu oleh senjata nuklir skala besar di bawah tana h di Nevada.
Menyadari keanehan yang terjadi itu, pada tanggal 27 Desember 2004, India menolak untuk bergabung dalam rencana ekslusif Presiden George Bush yang akan menarik
semua kekuatan Nuklir Asia dari koalisi baru dengan Rusia, C ina, dan Brazil.
Selain itu juga keanehan yang dapat kita saksikan secara langsung dengan mata kepala adalah kondisi mayat- mayat korban tsunami Aceh tersebut mati dengan keadaan yang hangus/hitam sejak hari pertama tsunami.
Mungkinkah gelombang air laut
dapat membuat tubuh manusia menjadi hitam dalam seketika, rasanya
sungguh tidak masuk akal, hanya Allah maha tau segala- galanya.
Satu hal yang sangat penting untuk
diketahui bahwa sesungguhnya gelombang tsunami hanya merupakan
gelombang pelabuhan, sesuai dengan namanya yang berasal dari Jepang
yaitu TSU yang berarti pelabuhan dan NAMI yang berarti
gelombang. Jadi sedahsyat-dahsyatnya gelombang tsunami mestinya hanya akan melanda daerah sekitar pelabuhan atau pantai saja. Rasanya tidak mungkin gelombang laut tersebut sampai masuk ke daerah perkotaan seperti yang terjadi di kota Banda Aceh hingga radius 7-9 Km dari bibir pantai Ulhee Lhee sampai ke Mesjid Raya Baiturrahman yang berada di pusat kota.
Tentunya kita bertanya dengan alat secanggih apa yang bisa membuat bencana
sedahsyat tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam tersebut.
Hanya ada satu jawaban yang paling mungkin, yaitu dengan menggunakan Bom
Nuklir. Bom yang pernah meluluhlantakkan kota Hirosima dan kota
Nagasaki rata dengan tanah.
Bom itu diduga The rmonuklir, tak lain adalah nuklir yang dapat
mengakibatkan ledakan dan menimbulkan gelombang laut yang maha dahsyat
tersebut. Tiga bulan pasca tsunami, Provinsi Aceh dikepung oleh kapal
induk milik AS yang diduga me miliki tujuan agar para peneliti tidak me
ndekati
perairan Aceh dan me reka bisa
membersihkan puing-puing sisa bom nuklir tersebut. Akan tetapi 2 bulan
pasca tsunami yang melanda Aceh ditemukan sampah nuklir berserakan di
Somalia, seperti yang diungkapkan oleh UNEP.
Namun Radio Voice Of America (VO A) mengklaim bahwa sampah nuklir itu berasal dari Eropa. Padahal pada tahun 1972 PBB telah mengeluarkan peraturan yang melarang membuang sampah nuklir ke laut, tetapi mengapa justru ditemukan adanya sampah nuklir di perairan Somalia saat itu.
M. Dzikron A.M mengungkapkan
pendapatnya mengenai adanya tsunami buatan ini dikarenakan oleh
beberapa faktor. Yang menjadi faktor utamanya diduga berkaitan dengan
motif ekonomi. Seperti kita ketahui bahwa Provinsi Aceh merupakan
daerah yang menyimpan kandungan gas alam yang sa ngat banyak, untuk
mengelabui warga Aceh sejak dahulu para peng-eksplore gas selalu
menyebutkan bahwa cadangan gas Aceh hanya tersisa sedik it.
Aceh selain kaya akan kandungan gas, juga menyimpan cadangan minyak dan emas. Kawasan ini memang terkenal sangat kaya dengan sumber kekayaan alam. Ada Negara- negara besar yang tentunya ingin mempertahankan dan memperluas
kekuasaannya di kawasan ini. Bisa jadi salah satu jalan yang ditempuh
dengan melenyapkan sebahagian warga Aceh, yang selama ini dianggap
mengancam keberadaan perusahaan minyak dan gas lantaran Provinsi Aceh
terus mendesak tuntutannya agar diberi hak yang lebih besar terkait kekayaan alam di wilayahnya.
Karena demikian kompleksnya tanda-tanda yang muncul sehingga sulit untuk membedakan tsunami yang terjadi di Aceha da la h tsunami ya ng disebabkan oleh alam ataukah sebuah bencana yang me mang diciptakan oleh tangan-tangan yang me mpunyai kepentingan.Tapi mari kita sejenak mengingat janji Allah dalam Alquran Surat Ar-Rum ayat 41, bahwa Allah telah berfirman: Telah tampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah mengehendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)
Banyak orang tak percaya Tsunami yang meluluhlantakan Aceh dan N ias di Sumatera Utara itu akibat rekayasa manusia. Mereka tidak percaya ada Negara besar yang mampu merekayasa bencana alam sedahsyat itu. Ada juga yang skeptis
penggunaan energi Nuklir pasti menimbulkan efek lain, yaitu radiasi
yang membawa banyak efek negatif bagi lingkungan maupun manusia di
lokasi bencana. Siapa yang kenal nuklir dan efeknya sebelum terjadi di
Hiroshima dan Nagasaki? Maka teori Tsunami akibat Nuklir pun dapat
disikapi secara sama.
Secara teoritis, Warhead
Thermonuklir W-53 dengan kekuatan 9 megaton dapat dengan mudah
ditempatkan dalam wadah yang mirip diving chamber (alat selam dalam)
yang biasanya digunakan dalam eksploitasi minyak. Wadah ini sekaligus
melindunginya dari tekanan sebesar 10.000 pon per inchi persegi di
dasar palung laut dalam. Bobot total berikut wadahnya kurang dari lima
ton, sehingga dapat dijatuhkan dari buritan kapal suplai anjungan
pengeboran minyak lepas pantai.
Di Asia terdapat lebih dari 300 anjungan. Siapa yang tahu jika salah satu dari
anjungan itu dipilih menjadi tempat titik Episentrum gempa buatan itu?
Kedua, yang lebih masuk akal, senjata yang digunakan bukan nuklir
melainkan senjata SCALAR. Teknologi senjata baru ini memang berpotensi
memanipulasi fenomena alam untuk menghancurkan musuh. Dari gempa bumi
hingga angin topan dapat ditimbulkan
dengan tembakan gelombang elektromagnetik berkekuatan sangat tinggi.
Lebih logis jika senjata SC ALAR ini yang mungkin digunakan untuk
menimbulkan gempa besar yang memicu Tsunami Asia.
Tapi yang jelas,skenario menggunakan senjata yang mampu melakukan modifikasi lingkungan dan manipulasi fenomena alam, memang sangat canggih. Dengan
menggunakan SCALAR, taktik melempar
batu sembunyi tangan dapat diubah lebih efektif menjadi mlempar batu,
datang, kasih bantuan dan jadi tuan Teknologi perusak berbasis gelombang elektromagnetik pertama kali dikenalkan saintis Rusia N ikola Tesla. Saintis ini menjadikan bencana gempa di berbagai negara pada 1937 sebagai sampel penelitian.
Selanjutnya, Tesla melakukan penelitian mengenai penciptaan alat yang mampu memunculkan gelombang frekuensi tinggi yang bisa memicu badai dan gempa tektonik. Setelah melalui berbagai penyempurnaan, alat itu mampu mengalahkan kekuatan Nuklir. Belakangan senjata pemusnah massal itu dikenal sebagai elektromangnetik SCALAR.
Dalam bukunya The Latest Weapon of
War (2000), Dr Rosalie Bertell, menyatakan bumi bisa digunakan sebagai
alat baru untuk memenangkan peperangan. Bumi bisa digoncangkan dengan
alat berteknologi tinggi. Secara tegas Bertell berkata, dalam
persenjataan tentara AS senjata terkininya adalah bumi dan cuaca.
keduanya akan menjadi senjata pemusnah terburuk menjelang 2025 kata
Bertell. Senjata
elektromagnetik bisa memunculkan ledakan yang seperti halnya gempa bumi. Tentu saja kekuatan ini jauh melebihi kedashyatan senjata nuklir yang dikenal sebagai
senjata pemusnahan massal.
Menurut Bertell, AS sudah melakukan uji coba sejak puluhan tahun lalu. Negeri Paman Sam pernah menggunakan gelombang elektromagnetik dan bahan kimia untuk melubangi ozon atmosfir di ruang udara beberapa negara asia. Ketika itu AS menggunakan Barium dan Lithium yang dikirim ke lapisan ozon dengan bantuan
gelombang elektromagnetik. Tak heran jika antara periode 1980 hingga 1990, dilangit Amerika Utara sering muncul cahaya berpendar
Uji coba itu menyebabkan gangguan
luar biasa pada cuaca di seluruh dunia. antara 1960-an hingga 1990-an,
kadar bencana alam yang besar meningkat 10 kali lipat, Kata Bertell.
Fenomena El Nino antara 1997 hingga 1998 yang disebut-sebut banyak ahli
sebagai penyebab kekacauan cuaca diseluruh dunia, sejatinya, didahului
gangguan besar dan ketidakstabilan iklim di satu tahun sebelumnya. Pada
1996, terjadi banjir besar di Asia Selatan, Nepal, India dan Bangladesh.
Demikian juga di Cina. Bencana terbesar terjadi di Kanada. Negara itu
dihajar badai Tornado dan banjir.
Teori Bertell didukung Michel Chossudovsky yang berprofesi sebagai analis persenjataan global. Bahkan secara terang-terangan Chossudovsky menuduh Pentagon sudah lama berkecimpung dalam memanipulasi cuaca. April 1997, menurut Menhan William Cohen, AS terpaksa menghadapi serangan senjata perubah cuaca dengan senjata sejenis. Demikian juga dengan penggunaan gelombang elektromagnetik pemicu gempa. Washington kini menerapkan orde baru persenjataanya yang mempunyai kemampuan untuk merubah cuaca. Kata Chossudovsky. Ini sekaligus menjadi jawaban mengapa presiden George Bush tidak
mau menandatangani protokol Kyoto. Sebuah perjanjian antar bangsa mengenai kaidah pencegahan pemanasan global dan pemulihan alam.
Salah seorang pakar dari Phillips Geophysis yang bekerja dalam proyek HAARP (High Altitude Atmospheric Research Project) juga pernah mengungkapkan adanya riset yang diarahkan untuk menciptakan perangkat-perangkat pemicu bencana alam.
Untuk mendukung kemampuan SCALAR-nya, AS menggunakan gelombang
elektromagnetik berfrekuensi sangat rendah (Extremely Low Frequency
atau ELF ) yang mampu menembus lapisan tanah dan lautan hingga ratusan
kilometer di dalam perut bumi. Melalui modifikasi khusus, Gelombang itu
mampu menggerakan
lempeng tektonik bumi.
Menurut Dr Rosalie Bertell, seorang
pengamat persenjataan non konvesional, gempa bumi yang ditimbulkan oleh
ELF akan terkait dengan ionosfir (atmosfir yang berjarak 80-600 km
dari permukaan bumi). Tak heran jika gempa bumi Tang Shan di China
pada 28 Juli 1976, terjadi setelah muncul kilatan cahaya di langit
China. Fenomena itu muncul akibat gelombang ELF, yang telah ditembakkan
Amerika Serikat, setelah memanaskan ionosfir.
Munculnya kilatan cahaya juga
terjadi pada gempa Aceh, Nias, Jogja, dan Pangandaran. Hal yang sama
juga muncul pada 17 Oktober 1989, ketika gempa besar melanda San
Francisco. Demikian juga gempa di California tanggal 12 September 1989.
Harian Washington Post pada Maret 1992 meliris berita mengenai
tertangkapnya gelombang radio misterius oleh sejumlah satelit dan radar
menjelang terjadi gempa besar di beberapa negara antara tahun
1986-1989.
Gempa- gempa itu terjadi di
California, Amerika, dan Jepang. Gempa bumi yang menggoya ng Los
Angeles pada 17 Januari 1994 juga didahului dengan gelombang radio dan
dua letusan hipersonik.
Menyikapi fenomena kilatan cahaya
yang selalu mendahului terjadinya gempa, pada tahun 1997 Pentagon
mengeluarkan sinyalemen, telah terjadi ancaman bagi
keamanan dunia menggunakan senjata
pemanipulasi cuaca, pencetus gempa bumi dan peletusan gunung api dari
jarak jauh dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.
Sebelumnya, pada pertengahan Juli
1996, sejumlah negara diguncang gempa. Yakni wilayah pegunungan Alpens
Prancis, Austria, selatan Italia, timur laut India, Jepang, Indonesia,
semenanjung Kamchatka dan selatan Mexico. Bahkan di New Zealand sebuah
gunung berapi meletus. Menurut sebuah sumber, AS pernah menghantam
Korea Utara dan Kuba dengan senjata pengacau cuaca. Tujuannya,
kemusnahan ekonomi, ekosistem serta pertanian. Upaya ini berhasil. Korea
Utara dan Kuba pernah mengalami krisis akibat kacaunya cuaca di
negaranya.
Bagaimana yang terjadi terhadap
Indonesia? Situs Conspiracy News, menurunkan satu liris yang mengejutkan
terkait bencana di Aceh. Di situs itu disebutkan, setelah 97 hari
bencana Aceh terjadi George Bush mengeluarkan instruksi AS harus
menguasai seluruh lautan dunia, untuk tujuan keselamatan dan pembangunan
Aceh.
Sebuah fakta disodorkan. Sebelum
gempa menggoyang Aceh, Australia danpangkalan AS di Diego Garcia sudah
mendapat informasi soal akan terjadinya gempa
dan tsunami. walhasil, ketika
tsunami menyapu, pangkalan militer tempat bersandarnya super tanker
KC-135 itu sama sekali tidak terusik. Padahal jelas-jelas pangkalan yang
dihuni dua ribu lebih personil militer itu berada di Samudera Hindia.
Diego Garcia (pulau yang disewa
AS dari pemerintah Inggris) yang jaraknya tidak jauh dari pusat gempa
bumi dilaporkan hanya mengalami gelombang ombak setinggi
6 kaki saja.
Kita boleh percaya ataupun tidak terhadap analisis M.Dzikron A.M, dosen Fakultas Teknik Unisba Bandung ini, namun yang pasti marilah kita selalu berserah diri
kepada Allah SWT yang menguasai atas alam dan seluruh isinya, mudah-
mudahan Tsunami yang terjadi Aceh pada 26 Desember 2004 lalu adalah
benar-benar sebuah peristiwa bencana alam, bukan bencana karena rekayasa
tangan manusia.(Dikutip
dari http://www.scribd.com/doc/28375756/Tsunami-Aceh-Thermonuklir-Atau-Bencana-Alam
===========================================================
Tsunami Aceh Karena Nuklir?
Dewan Pakar PPP sekaligus Presiden
Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) DR Eggi Sudjana SH Msi
mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan sekitarnya bukanlah
gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan tetapi sebuah
gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut
.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan
kepada Wawasan, usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di
kantor pengacara Taufik SH di Solo, Selasa kemarin. “Melalui pendapat
dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen asal Australia Joe
Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika dengan dua kapal
perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham Lincoln, berada di
balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi
bencana itu, Amerika telah mengeluarkan travel warning kepada warganya
agar tidak berkunjung ke Indonesia. Sementara masuknya kapal induk
asing, cukup mengundang pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh
pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta tahu benar akan keberadaan
kapal asing di perairan kita
.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN
selama ini memberitakan bahwa pusat gempa terjadi di dekat pulau We.
Sementara yang terjadi sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan
gempa hanya 5,4 skala richter. Namun yang terjadi adalah sebuah
gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya,
perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari bencana itu. Sehingga
ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang diarahkan ke sana,”
paparnya
.
Usai kejadian itu, lanjut dia,
tentara AS di kapal induk USS Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600
personil langsung diterjunkan. Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi
Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai penanggulangan bencana sama sekali
tak diturunkan. Sementara India, Srilanka dan Thailand menolak
kehadiran tentara asing itu. Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan,
bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat gelombang tsunami. Akan tetapi
sebuah bom helium yang bersifat halus namun mematikan
.
“Kami menduga India memang sudah
tahu akan adanya bencana itu. Karena negara itu justru punya pencatat
gempa, yang bisa membedakan mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan.
Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah
terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu
benar senjata termonuklir yang diledakkan di bawah laut akan
menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika tsunami, ketinggian
gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang terjadi di Aceh.
“Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak berdampak membakar
korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga orang anak nelayan
Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di
balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin menjadikan pangkalan militernya di
Aceh. Hal itu dikuatkan dengan ditolaknya percepatan militer itu untuk
segera mengakhiri bantuannya di sana. Aceh juga akan dijadikan
jaringan pasar bebas perdagangan AS. “Dalam kontek ini, SBY lemah,
intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,” jelasnya.
========================================================
Tsunami, Thermo Nuclear dan Seismic Weapon
Tsunami, topik ini menjadi hangat
sewaktu tsunami melanda Banda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 yang
lalu. Baik dari sisi korban jiwa yang ditimbulkan maupun upaya
penggelaran operasi kemanusian yang sedemikian besarnya.Pikiran saya
terusik kembali ketika Minggu pagi 24 Juli 2005, kebetulan channel TV
saya pindahkan ke Hallmark Channel yang kebetulan tengah menayangkan
film tentang tsunami yang sedang diselidiki oleh NSA (National Security
Agency – salah satu badan intelijen kepunyaan Amerika) yang disebabkan
oleh senjata nuclear (thermo nuclear). Pikiran saya terhenyak, ingat
kejadian di Aceh.
Iseng-iseng saya buka internet
dan bertanya kepada pak Google dengan keyword tsunami, thermo nuclear
dan seismic weapon – hasilnya diluar dugaan saya. Ternyata banyak orang
yang mengaitkan tsunami yang terjadi di Aceh dengan bom nuclear. Riset
mengenai senjata yang berhubungan dengan gempa bumi telah dilakukan
oleh Amerika sejak tahun 1945 – waktu itu riset diarahkan untuk membuat
gelombang tsunami yang akan diarahkan ke kepulauan Jepang dokumen yang
ada di situs tersebut merupakan dokumen resmi yang telah dibuka oleh
Pemerintah Amerika.
Hii…..membaca dokumen yang telah
berumur 60 tahun tersebut hati ini sudah bergidik, bisa dibayangkan
sejak tahun 1945 riset mengenai senjata yang berhubungan dengan gempa
bumi pasti terus dilakukan, mungkin saja tsunami yang melanda Aceh
merupakan hasil rekayasa manusia??????? Kebenaran merupakan milik Allah
SWT, kita hanya bisa mengembalikan semua kejadian kepada Allah SWT