5 sunnah yg terbukti secara ilmiah

5 Sunah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi
Wasalam yang Terbukti Secara Ilmiah
Ternyata banyak sunnah Rasul dan larangan
Rasul yang terbukti secara ilmiah, beberapa
diantaranya :
1.Tidur dengan Posisi Miring ke sebalah Kanan
Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad
saw pernah bersabda, “Apabila kamu hendak
tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna)
seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian
berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan”
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah
kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan
Muslim no. 2710)
a. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
Secara anatomis, otak manusia terbagi
menjadi 2 bagian kanan dan kiri. Bagian kanan
adalah otak
yang mempersarafi organ tubuh sebelah kiri
dan sebaliknya. Umumnya ummat muslim
menggunakan organ tubuh bagian kanan
sebagai anggota tubuh yang dominan dalam
beraktifitas seperti makan, memegang dan
lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah
kanan, maka otak bagian kiri yang
mempersarafi segala aktiftas organ tubuh
bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang
timbul akibat sirkulasi yang melambat saat
tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi
pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa
oksidasi, dan peningkatan kecepatan
atherosclerosis atau penyempitan pembuluh
darah. Sehingga jika seseorang beresiko
terkena stroke, maka yang beresiko adalah
otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan
pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).
b. Mengurangi beban jantung.
Posisi tidur kesebelah kanan yang rata
memungkinkan cairan tubuh
( darah )terdistribusi merata dan terkonsentrasi
di sebelah kanan ( bawah ). Hal ini akan
menyebabkan beban aliran darah yang masuk
dan keluar jantung lebih rendah. Dampak
posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih
lambat, tekanan darah juga akan menurun.
Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.
c. Mengistirahatkan lambung.
Lambung manusia berbentuk seperti tabung
berbentuk koma dengan ujung katup keluaran
menuju usus menghadap kearah kanan bawah.
Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses
pengeluaran chime ( makanan yang telah
dicerna oleh lambung dan bercampur asam
lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan
memperlambat proses pengosongan lambung.
Hambatan ini pada akhirnya akan
meningkatkan akumulasi asam yang akan
menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini
juga akan menyebabkan cairan usus yang
bersifat basa bias masuk balik menuju
lambung dengan akibat erosi dinding lambung
dekat pylorus.
d. Meningkatkan pengosongan kandung
empedu, pankreas.
Adanya aliran chime yang lancar akan
menyebabkan keluaran cairan empedu juga
meningkat, hal ini akan mencegah
pembentukan batu kandung empedu. Keluaran
getah pancreas juga akan meningkat dengan
posisi mirin ke kanan.
e. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.
Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan
posisi sebelah kanan, maka perjalanan makann
yang telah tercerna dan siap di serap akan
menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi
usus halus hingga usus besar ada dibawah.
Waktu yang lamam selamat tidur
memungkinkan penyerapan bias optimal.
f.Merangsang buang air besar (BAB)
Dengan mtidur miring ke sebelah kanan ,
proses pengisian usus besar sigmoid
( sebelum anus ) akan lebih cepat penuh, jika
sudah penuh akan merangsang gerak usus
besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga
mudah buang air Besar.
g. Mengisitirahatkan kaki kiri
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara
ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat
beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri
sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri
biasanya cenderung lebih merasa pegal dari
kanan, apalgi kaki posisi paling bawah dimana
aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika
tidur miring kanan , maka pengosongan vena
kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal
lebih cepat hilang. Dari uraian diatras tampak
banyak manfaat tidur dengan posisi miring.
Mudah-mudahan uraian tersebut dapat
membawa manfaat bagi umat dalam
mengamalkan salah satu sunnah nabi.
Sumber : Kitab Shohih Al Bukhori, Kitab Shohih
Muslim dan http://anandira.multiply.com/­
journal...iKmaTnyA_TiduR
2.Berbuka Puasa dengan kurma
”Apabila salah seorang di antara kalian
berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma,
karena dia adalah berkah, apabila tidak
mendapatkan kurma maka berbukalah dengan
air karena dia adalah bersih.” (HR. at-Tirmidzi
dan Abu Dawud rahimahumallah)
Telah muncul sebuah penelitian kimiawi dan
biologi bahwa sepotong dari kurma yang
dimakan setara dengan 85-87% dari beratnya.
Dan itu
mengandung 20-24% air, 70-75%zat gula,
2-3% protein, 8,5% serat dan kadar lemak
yang rendah.
Sebagaimana juga penelitian menetapkan
bahwa ruthab mengandung 65-70% air, dari
berat bersihnya, 24-58 % zat gula, 2-2,1 %
protein, 5,2 % serat dan kadar lemak yang
sedikit.
Dan hasil yang terpenting dari penelitian
kimiawi ini, sebagaimana disebutkan oleh Dr.
‘Abdurrouf Hisyam dan Dr. ‘Ali Ahmad asy-
Syahat adalah sebagai berikut:
a. Mengkonsumsi ruthab atau tamr ketika
memulai berbuka puasam, memberikan suplai
kadar zat gula yang besar bagi tubuh dan
menghilangkan gejala kekurangan zat gula
(hipoglikemia) danmemebrikan semanagat
bagi tubuh.
b. Kosongnya lambung dan usus dari makanan
membuat keduannya (usus dan lambung)
mampu untuk menyerap zat gula sederhana ini
dengan sangat cepat.
c. Kandungan unsur gula dalam bentuk
kimiawi yang sederhana yang terkadung di
dalam ruthab dan tamr membuatnya mudah
untuk dicerna, karena 2/3 dari unsur gula
(glukosa) terdapat dalam kurma dalam bentuk
susunan kimiawi yang sederhana. Dan
demikianlah naiklah kadar gula dalam darah
dalam waktu singkat.
d. Adanya kurma yang direndam dengan air,
dan ruthab yang mengandung prosentasi air
yang tinggi 65-70 % (65-70%) yang
menyediakan air bagi tubuh dengan prosentase
yang baik, maka tidak perlu minum air dalam
jumlah besar pada saat berbuka
(Sumber: diterjemahkan dari ﺃﺳﺮﺍﺭ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻋﻠﻰ
ﺗﻤﺮ oleh Abu Yusuf sujono)
3. Larangan Meniup wadah air minum
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk
bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR.
Al-Tirmidzi no. 1888 dan Abu Dawud no.
3728, dan hadits ini dishahihkan oleh Al-
Albani)
Di antara hikmah larangan meniup minuman
yang masih panas adalah karena nanti struktur
molekul dalam air akan berubah menjadi zat
asam yang membahayakan kesehatan.
Sebagaimana yang diketahui, air memiliki
nama ilmiah H20. ini berarti di dalam air
terdapat 2 buah atom hidrogen dan satu buah
atom oksigen yang mana 2 atom hidrogen
tersebut terikat dalam satu buah atom oksigen.
Dan apabila kita hembus napas pada
minuman, kita akan mengeluarkan karbon
dioksida (CO2). Dan apabila karbon dioksida
(CO2) bercampur dengan air (H20), akan
menjadi senyawa asam karbonat (H2CO3). Zat
asam inilah yang berbahaya bila masuk
kedalam tubuh kita.
senyawa H2CO3 adalah senyawa asam yang
lemah sehingga efek terhadap tubuh memang
kurang berpengaruh tapi ada baiknya kalau
kita mengurangi masuknya zat asam kedalam
tubuh kita karena dapat membahayakan
kesehatan.
(Dikutip Dari : Apa Aja: Bahaya Meniup
Minuman Panas Kerja Sama Dengan blog-apa-
aja.blogspot.com)
4. Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw
bersabda:
Sesungguhnya beliau melarang seseorang
minum sambil berdiri, Qotadah
berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau
menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR.
Muslim dan Turmidzi)
bersabda Nabi dari Abu Hurairah,“Jangan
kalian minum sambil berdiri ! Apabila
kalian lupa, maka hendaknya ia
muntahkan !” (HR. Muslim)
Rahasia Medis
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum
dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih
selamat, dan lebih sopan, karena apa yang
diminum atau dimakan oleh seseorang akan
berjalan pada dinding usus dengan perlahan
dan lembut. Adapun minum sambil berdiri,
maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan
dengan keras ke dasar usus, menabraknya
dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-
ulang dalam waktu lama maka akan
menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang
kemudian menyebabkan pernah sekali minum
sambil disfungsi pencernaan. Adapun
Rasulullah
berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang
menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh
sesaknya manusia pada tempat-tempat suci,
bukan merupakan kebiasaan.
Sumber: Qiblati edisi 04 tahun II. Judul:
Larangan Minum sambil berdiri,
Hal 16
5.Mencabut Bulu Ketiak
Ketiak adalah salah satu tempat munculnya
bau yang tak sedap pada diri seseorang,
karena kurangnya perhatian seseorang dalam
menjaga kebersihan ketiak atau badannya
secara umum. Bau ketiak yang tak sedap
menyebabkan orang akan menjauhi kita dan
merasa terganggu dengannya. Nah, ini lebih
terlarang lagi, jika bau itu mengganggu orang
yang shalat. Bau bawang saja, jika
mengganggu orang shalat, itu dilarang untuk
dikonsumsi saat kita hendak ke masjid jika
mengganggu orang lain.
Sebuah terapi nabawi menawarkan kita dengan
sebuah solusi yang jitu dalam mengatasi
persoalan ketiak, yaitu mencabut bulu ketiak
sehingga kuman dan bakteri tidak bersarang
padanya serta ketiak kita akan terasa enak.
http://celotehansyaikhu99.blogspot.com/